Cegah Penularan Covid 19, Pemkot Malang Bubarkan Kerumunan Warga

Wali Kota Malang H.Sutiaji bersama dengan jajaran Forkompimda melakukan penghalauan kepads masyarakat yang melakukan kongkow di sejumlah Kafe di Kota Malang

Kota Malang, Bhirawa
Upaya memaksimalkan social distancing terus digencarkan Pemkot Malang. Bersama jajaran Forpimda melakukan operasi penyadaran dengan sasaran kerumunan massa, tempat usaha yang terpotret menjadi area tongkrongan, serta lokasi lokasi umum lainnya.
Operasi itu sendiri diinisiasi Polresta Malang untuk menindaklanjuti Maklumat Kepala Kepolisian Negara RI nomor : Mak/2/III/2020 tentang Kepatuhan terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Covid 19.
“Saya tegaskan, saat ini bukan lagi tahapan sosialisasi. Ini sudah memasuki penindakan. Jadi saya minta anggota untuk langsung “memulangkan” setiap orang yang berhimpun massa. Termasuk komunitas komunitas yang lagi jagongan di cafe cafe, di tempat ngopi, apalagi ini sudah larut malam. Jadi satu perintahnya tutup dan bubarkan, “tegas Kapolresta Malang, Kombespol Leonardus Simarmata.
Dengan menggunakan pengeras suara, Kopolreta Malang terus menyampaikan himbauanya kepada masayarakat untuk segera meninggalkan tempat nongkrong.
“Ini ngapain (muda mudi) malam malam masih tongkrongan. Ini sudah jelang dini hari, ayo tutup dan bubar. Kondisi sedang rawan, virus tidak tahu kapan datangnya dan melekat pada siapa, maka tutup, matikan lampu dan bubar, “perintah Leo melalui pengeras suara.
Sementara itu, Sutiaji Wali Kota Malang, menekankan, jika Covid 19 mengancam anak bangsa.
“Jangan main main. Menganggap seakan tidak ada apa apa dan menyepelehkan. Angka (kasus korona), baik secara nasional dan juga di daerah terus bergerak dan bertambah dari waktu ke waktu. Kita harus berupaya sepenuh hati dan penuh sungguh sungguh untuk memotong dan mengamputasi mata rantai penyebaran,”tutur Sutiaji.
Menurut dia, salah satu cara untuk mencegahnya dengab maksimal melakukan social distancing, jauhi kontak secara langsung dan lebih banyak beraktifitas di rumah terlebih dulu,
“Jangan menyepelekan pencegahannya harus dilakukan, “pesan Sutiaji.
Senada dengan Walikota Malang dan Kapolresta Malang, Dandim 083 kota Malang Tommy Anderson menambahkan gerakan social distancing menjadi tonggak penting melawan corona.
Menyisir jalan Ijen, jalan Pahlawan Trip, jalan Surabaya, jalan Bogor, jalan Bandung, jalan Veteran, jalan Bendungan Sutami hingga Joyogrand, tim opsgab membubar dan memulangkan kerumunan massa sekaligus mendorong pelaku usaha untuk tutup.
Melibatkan jajaran TNI, Polri, Denpom, Satpol, BPBD dan Bakesbangpol, giat opsgab juga diikuti Sekkota Wasto selaku Ketua Satgas Covid 19 kota Malang beserta Kepala BPBD Alie Mulyanto, Kasatpol PP Prijadi dan Kabag Humas Widianto.
Opsgab juga memerintah toserba dan atau “toko modern” untuk tidak beroperasi hingga dini hari dan segera menutup.
Maklumat Kapolri (Jendral Polisi, Idham Aziz) antara lain mengatur untuk tidak mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan yang menyebabkan berkumpulnya massa baik di tempat umum maupun di lingkungan sendiri, pertemuan sosial, budaya, keagamaan dan aliran kepercayaan melalui seminar, lokakarya, sarasehan dan sejenisnya, konser musik, pekan raya, festival, bazaar, pasar malam, pameran dan resepsi keluarga, kegiatan olah raga, kesenian dan jasa hiburan, unjuk rasa, pawai dan karnaval serta kegiatan lain yang menjadikan berkumpulnya massa.
Maklumat juga berisikan larangan untuk melakukan pembelian dan atau menimbun kebutuhan bahan pokok maupun kebutuhan masyarakat lainnya secara berlebihan. [mut]

Tags: