Cegah Penularan Skala Besar, Wali Kota Batu Perintahkan Tracing di Ponpes Al Izzah

Mobil ambulance yang membawa petugas tes swab saat memasuki halaman Al Izzah International Islamic Boarding School Kota Batu, Selasa (1/9).

Kota Batu, Bhirawa
Kabar adanya santri di Al Izzah International Islamic Boarding School Kota Batu yang terpapar Covid-19 telah membuat banyak wali santri dan warga sekitar menjadi panik. Selasa (1/9), Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi memerintahkan Dinas Pendidikan (Dindik) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan tracing atau pelacakan di pesantren berskala internasional tersebut. Wali kota tak ingin mengambil resiko jika tidak segera mengambil langkah cepat untuk mencegah adanya penularan berskala besar.
Dewanti mengatakan bahwa pihaknya terus mengingatkan agar lembaga pelayanan publik termasuk lembaga pendidikan untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal itu sangat penting untuk mengantisipasi potensi penularan Covid-19.
“Dan untuk menindaklanjuti kabar adanya santri di Al Izzah yang terpapar covid-19, saya sidah perintahkan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan untuk pelacakan atau tracing,” ujar Dewanti, Selasa (1/9).
Sementara, Kepala Dindik Kota Batu, Eny Rachyuningsih mengatakan bahwa satu santri di pesantren Al Izzah yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah santri kelas 9. Kronologisnya, santri asal Surabaya tersebut membawa hasil tes cepat atau rapid test sebelum masuk ke pesantren.
“Hasilnya rapid test non reaktif. Santri tersebut juga telah menjalani karantina selama 14 hari.Usai karantina dilakukan tes cepat lagi dan hasilnya juga non reaktif,” papar Eny. Akhirnya, pada 11 Agustus 2020 santri tersebut kembali masuk pesantren.
Empat hari kemudian, santri itu jatuh sakit. Dan kepada gurunya, santri tersebut mengaku sakit karena alergi dengan kondisi pilek dan beringus.
“Kemudian pada 22 Agustus 2020 orangtua dari santri ybs menjemput dan memaksa anaknya untuk pulang. Dan pihak sekolah mengizinkan santri pulang,” ujar Eny.
Setelah tiba di Surabaya, santri Al Izzah itu dibawa ke sebuah rumah sakit. Di sana, ia menjalani tes swap dan hasilnya positif Covid-19. Namun pada tes swap kedua yang hasilnya negatif. Sayangnya, saat dikonfirmasi, pihak hummas Al Izzah belum bersedia memberikan memberi keterangan.
Sementara Juru Bicara (jubir) Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kota Batu, M Chori mengatakan pihaknya telah melakukan tracing ke pesantren Al Izzah. Tracing dilakukan terutama kepada personal yang memiliki kontak erat. Dan ada 3 santri yang dilakukan tes swab sekaligus dilakukan isolasi kepada ketiganya.
Kepada tiga santri yang dites swab, sebelumnya mereka memiliki hasil non reaktif dalam rapid test. “Namun yang bersangkutan ada kontak erat serta ada gejala mengarah ke suspect, sehingga harus dilakukan tes swab. Sedangkan untuk kontak erat keluarga kami sedang mengkoordinasikannya dengan Dinkes Surabaya,”jelas Chori. [nas]

Tags: