Cegah Penyebaran Covid-19, Gubernur Jatim Luncurkan Sekolah Tangguh

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dialog dengan siswa yang hendak divansin Covid-19 di lokasi gerai vaksinasi di Gedung Pemuda Pamekasan pada acara peluncuran Sekolah Tangguh, Minggu (24/10). (syamsudin lubis/bhirawa)

style=”text-align: justify;”>Pamekasan, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meluncurkan sekolah tangguh di Pamekasan, Ahad, sebagai upaya untuk membentuk kekebalan komunitas dan mencegah penyebaran Covid-19. Selain itu saat ini 216 negara bersama membangun kekebalan komunitas (herd immunity) minimal tervaksin 70 persen, termasuk adalah lansia.
Para pelajar dari sejumlah sekolah juga divaksinasi secara massal pada peluncuran sekolah tangguh yang bertempat di Gedung Pemuda di Jalan Kabupaten Pamekasan itu. “Ini kami lakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kekebalan komunitas, salah satunya adalah komunitas di dunia pendidikan, yakni sekolah,” kata gubernur, Minggu (24/10).
Program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah ini sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Pemprov Jatim memiliki perhatian khusus ke Kabupaten Pamekasan, karena kabupaten ini termasuk salah satu kabupaten dengan jumlah persentase cakupan vaksinasi COVID-19 yang sangat rendah.
Awalnya, Pamekasan termasuk kabupaten di Jatim yang masuk pada level 1 penerapan Pembatasan Pemberlakukan Kegiatan Masyarakat (PPKM), namun karena cakupan vaksinasinya rendah, maka Pamekasan berubah ke level 3.
Selain Pamekasan, kabupaten lain di Pulau Madura yang cakupan vaksinasi juga rendah yakni Kabupaten Bangkalan, Sampang dan Kabupaten Sumenep. “Kami sudah berkoordinasi dengan Pandam V Brawijaya, agar bisa membantu memperluas cakupan vaksinasi. Tapi untuk saat ini masih fokus di Kabupaten Bangkalan, selanjutnya ke Kabupaten Sampang, lalu Pamekasan dan Kabupaten Sumenep,” kata Gubernur.
Setelah di Bangkalan, Pangdam dan Kapolda Jatim akan mengerahkan timnya memfinalisasi vaksinasi di Kabupaten Pamekasan. Khofifah mengajak wartawan untuk pentahelix offroad. Yaitu ada lima pendekatan dilaksanakan oleh pemerintah, media, society (masyarakat), perguruan tinggi dan private sektor.
“Lima-lima ini harus group. Ini dibukan koordinasi juga semakin sulit. Dan kondisi didukung oleh kekuatan relawan yang besar. Maka itu, relawan-relawan ini dipastikan sudah divaksin, termasuk para wartawan,” katanya.
Sebelum Bupati Pameaksan, Baddrut Tamam mengatakan, vaksinasi dikabupaten Pamekasan sunggguh sangat berat, terjadi ada beberapa dinamika, untuk seluruh di sekolah negeri, mulai SLTP dan SLTA sudah hampir 30 persen. Sedang swasta dikelola oleh Yayasan dan lembaga pendidikan di luar RDKK. “Ini kita sedang berikhtiar sekuat tenaga untuk bisa mengedukasi dan memiliki pemahaman yang sama tentangkegunaan vaksin untuk menjaga daya tahan tubuh (hard immunity) di kabupaten Pamekasan,” ucap Mas Tamam panggilan akrab Bupati Pamekasan.
Bupati Baddrut mengajak, semua pihak untuk bergantengan tangan mensukseskan vaksinasi dikabupaten Pamekasan. “Alhamdullah, surat vaksin yang kita keluarkan itu orang yang benar-benar divaksin. Di Madura dikatakan sakti, tetapi di kita tidak ada saksi. Orang divaksin punya surat, sebalik tidak divaksin tidak punya surat,” ujarnya.
Pada kesempatan itu. Gubernur Khofifah, didampingi Kadis Kesehatan Provinsi Jatim, Kakawanwil Kemenag Jarim, Kepala Baperwil IV Pamekasan dan Bupati Pamekasan bersama Forkopimda Pamekasan, sebelum meninjau vaksinasi pelajar di gedung Serba Guna, Minggu (24/10) menyerahkan paket Sembako kepada abang becak. [din.ant]

Tags: