Ciphoc Unitomo Kenalkan Teknik Membuat Karya Foto Tanpa Kamera

Peserta workshop menyimak materi cara membuat karya fotogram dari Unit Kegiatan Fotografi Ciphoc Unitomo Surabaya, Senin (9/3). [Oky abdul sholeh]

Surabaya, Bhirawa
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Communication Photograpy Club (Ciphoc), Universitas Dr Soetomo Surabaya terus menggairahkan ilmu fotografi. Kali ini, para pegiat fotografi ini mengenalkan teknik membuat karya foto tanpa menggunakan alat kamera. Teknik dan karya foto itu bernama fotogram.
Pemateri workhsop, Oky Abdul Saleh menjelaskan, fotogram merupakan salah satu teknik memproduksi foto tanpa menggunakan kamera. Pengkarya cukup melukiskan idenya pada sebuah kertas foto atau negatif paper dikamar gelap. ”Prinsipnya kan melukis dengan cahaya,” katanya saat ditemui usai memberikan pelatihan, Senin (9/3).
Menurut Oky, proses membuat fotogram ini sangat mudah dan cepat. Pertama harus menyiapkan suatu benda sesuai yang diinginkan. Kemudian benda itu ditaruh diatas paper negatif yang sudah disiapkan di enlarge atau alat pembakar. Pilih bagian halus dari kertas itu, karena bagian itulah yang bisa dilukis.
Langkah selanjutnya, membuka cahaya filter warna merah dari enlarge untuk proses pembakaran hingga tiga detik dan menutup kembali. ”Setelah dibakar lalu dikembangkan dalam cairan pengambang. Setelah itu dihentikan dengan cairan cukak dan air. Untuk mengunci supaya gambar tidak tergores kertas diakhiri dengan cairan fixer,” paparnya.
Okky mengungkapkan, hasil dari proses awal tadi masih berupa foto negatif. Sedangkan untuk mendapatkan gambar yang sesuai dilanjutkan dengan proses positif paper. ”Proses ini juga cukup mudah. Gambar negatif tadi tinggal ditumpuk aja dengan negatif papar dan lalukan proses seperti awal,” ujarnya.
Salah satu peserta workshop, Belvana Aqil S, mengaku dirinya baru mengenal ilmu fotografi fotogram. Siswi kelas 3 SMPN 48 Surabaya inipun tak menyia-nyiakan waktunya. Usai mengikuti materi teori langsung masuk dikamar gelap untuk praktek.
Belvana memilih cincin dan jam tangan sebagai objek fotonya. Alhasil, ia dengan cepat sukses memindai jam tangan dan cincin didalam kerta foto. ”Seru banget prakteknya seru. Ini pertama kali saya ikut. Rasanya penasaran ingin coba lagi dan lagi,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Workhsop, Natasya Maria Rosa Komaling mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari Dies Natalis Ciphoc ke- 27, tahun 2020.
Selain fotogram, peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa, pelajar dan umum akan diajak seru – seruan belajar fotografi alternatif lain Kamera Lubang Jarum (KLJ), Scretching, memotret dengan Kamera Analog. ”Semua karya foto alternatif hasil workshop dipamerkan hingga puncak Dies Natalis tanggal 13 Marek 2020,” kata dia.
Ia menegaskan, Workshop fotografi alternatif ini sengaja digeber ditengah geliat fotografi digital lantaran ilmu fotografi konvensional kian tergerus. ”Ciphoc sendiri dari awal memang konsen dengan ilmu fotografi alternatif seperti ini. Kami ingin mengenalkan pada masyarakat khususnya generasi millenial bahwa fotografi itu luas dan unik,” tegasnya.
Ia meyakini dengan belajar fotografi alternatif bisa mengasah kreatifitas dan bisa mengembangan kemampuan skill khususnya dibidang fotografi seni. ”Hanya saja sekarang semakin susah mencari paper negatif dan roll film analog. Kami pesan dari kawan Yogja,” tandasnya. [fen]

Tags: