CJH Asal Jember Alami Sesak Nafas

15- foto CJH sesak nafas (1)Surabaya, Bhirawa
Sesak nafas yang dialami Sapii Samingun Sampani (84th) calon jamaah haji (CJH) asal Jember akhirnya dirawat di Poliklinik Asrama Haji Sukolilo. Selain itu, Mujiono (44th) CJH asal Jember yang juga dirawat karena mengalami masalah ditulang belakangnnya.
Dokter Poliklinik asrama haji, Wahyu Susanti mengatakan, kedua CJH asal jember ini masuk di kloter 32 yaitu gelombang ke dua. Dari dua CJH ini masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sebelum dirujuk di rumah sakit asrama haji Surabaya.
” Kita masih melakukan observasi yang resiko tinggi (risti) terlebih dahulu. Dari catatan medis di daerah asalnya pasien memang mengalami penyakit jantung bengkak,” kata Wahyu saat ditemui Bhirawa di poliklinik asrama haji Surabaya, Minggu (14/9).
Wahyu menambahkan, tidak hanya Sapii CJH asal Jember, CJH lainnya yang sakit ini juga mendapatkan surat rujukan untuk di Mekkah, agar pasien asal embarkasi Surabaya juga mendapatkan pelayanan kesehatan selama di tanah suci.
Selain menangani CJH yang mengalami penyakit jantung, pihaknya juga merawat Mujiono CJH asal Jember yang mengalami masalah di tulang belakang. Dan saat ini masih dirawat di poliklinik karena pasien terasa nyeri kalau dibuat duduk.
” Mujiono ini mengalami kesakitan di tulang belakang, kalau dibuat duduk pinggangnya mengalami nyeri. Ini masih dilakukan ronsen untuk memastikan penyakit nyeri yang dialaminya,” tambahnya.
Koordinator poliklinik embarkasi Surabaya, Purnomo Agung mengatakan, akan terus mengevaluasi CJH yang mengalami sakit. Seperti penyakitnya karena apa, sanggup untuk berangkat atau tidak. Untuk penyakit yang sekiranya mengalami resiko tinggi akan ditunda dulu keberangkatannya. “termasuk Mujiono yang mengalami nyeri di tulang belakang ini misalnya kita berikan surat rekom untuk diserahkan tim kesehatan saat berada di tanah suci,” kata Purnomo saat dikonfirmasi melalui telepon.
Sementara itu, selisih jadwal penerbangan satu jam mengakibatkan proses pemberangkatan dibagi menjadi dua. Seperti kejadian yang terjadi pada kloter 27 yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi dan kloter 28 dari Kota Surabaya.
Hal tersebut dibenarkan oleh M. Ervan selaku kepala bidang penerimaan dan pemberangkatan jamaah. Ervan menjelaskan bahwa proses pemberangkatan yang hanya selisih satu jam tidak dimungkinkan hanya dilakukan di Birr Ali saja, harus ada tempat lain untuk proses pemberangkatan kedua kloter itu.
” Proses yang hanya selisih satu jam, tidak bisa hanya satu tempat, harus ada tempat lain untuk proses pemberangkatan kedua kloter tersebut,” kata Ervan.
Ini semua dilakukan agar proses pemberangkatan bisa berjalan dengan lancar dan semua kloter bisa berangkat sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh pihak penerbangan.
Untuk diketahui, sampai hari ini embarkasi Surabaya sudah memberangkatkan gelombang satu dari mulai kloter satu sampai 31. Dengan total CJH 13.837 termasuk petugas haji, dan CJH yang masih dirawat di rumah sakit asrama haji ada 11 orang. (geh)

Rate this article!
Tags: