Copet Beraksi di Kampanye Jokowi

Malang, Bhirawa
Kampanye terbuka PDI Perjuangan yang dihadiri oleh Calon Presiden Joko Widodo, di lapangan Mulyorejo Kota Malang, Sabtu (30/3) kemarin diwarnai dengen insiden maraknya copet di area kampanye. Tidak tanggung-tangung sejumlah  wartawan  menjadi korban pencopetan. Ironisnya copet beraksi saat awak media ini melakukan wawancara dengan Joko Widodo.
Tiga jurnalis yang kehilangan itu atas nama Dahlia Irawati (Wartawan Kompas). Barang yang dicopet satu buah BlackBerry. Barang tersebut diyakini dia, hilang  saat berdesakan saat wawancara dengan Jokowi. Abdul Malik, wartawan  Trans TV, kehilangan android merek Sony dan handphone merek Nokia. Barang tersebut ditaruh  di dalam tas. “Tas saya, dirobek saat wawancara, Tidak terasa, saya lihat sudah tidak ada,” terang Abdul.
Sementara Bagus Suryo wartawan   Media Indonesia, kecopetan sebuah android dan sebuah hand phone. “Barang itu, saya taruh di saku depan jaket, tidak terasa tiba-tiba hilang,” katanya.
Selain jurnalis di Malang, seorang jurnalis TV One juga kehilangan handphoen. “Kehilangan juga handphone milih waratawan TV One. Jika ada yang menemukan dimohon dikembalikan ke atas atas pentas,” kata Sri Untar, pengurus harian DPC PDI Perjuangan Kota Malang.
Selain para wartawan korban kecopetan lainnya adalah, puluhan warga peserta kampanye. Hal itu diketahui setelah kampanye usai. Puluhan warga menyampaikan ke pihak panitia berkali-kali mengumumkan melalui pengeras suara. “Jika ada yang menemukan dompet, silahkan dikembalikan ke atas panggung. Silahkan uangnya diambil, surat-suratnya jangan diambil,” kata Sri Untari, memberi tahu di atas panggung.
Akibat banyaknya jurnalis dan warga yang datang ke kampanye kecopetan, Kapolresta Malang AKBP Totok Suharyanto meminta untuk melapor ke Polres Sukun. “Silakan lapor ke Polsek,” katanya ditemui awak media di lokasi kampanye.
Totok mengaku, kampanye nasional PDI Perjuangan itu sudah diamankan oleh 308 anggota polisi dari Mapolresta Malang. “Sudah ada 308 anggota yang mengamankan. Jika ada kehilangan, kita mengimbau untuk hati-hati,” ujarnya.
Sementara itu, saat kampanye Joko Widodo alias Jokowi meminta kepada pendukungnya jika ingin menang dalam Pemilihan Calon Anggota Legislatif (Pileg) 9 April 2014 mendatang, seluruh kader dan simpatisan PDIP harus ‘tahes’ alias sehat. “Kalau mau menang semua harus tahes, jangan tidur sore-sore, semua kader harus bekerja keras,” ujar Jokowi di hadapan massa PDIP Malang Raya.
Menurutnya, tahun ini merupakan tahun politik dan penentuan nasib Indonesia. Untuk itu, semua kader dan simpatisan PDIP harus bekerja keras demi meraih kemenangan. Pria yang juga Gubernur DKI itu, menegaskan, dalam pemilu kali ini PDI Perjuangan tidak hanya harus menang saja, tetapi mendapatkan kemenangan yang besar.
“Kita sudah menang di survei, tapi kader partai tidak boleh lengah,  kita harus menang total, jangan hanya menang tipis, terutama di wilayah Malang Raya. Jika kita punya parlemen yang kuat, pemerintahan juga akan kuat,” tegasnya. [mut]

Rate this article!
Tags: