Daerah Siap Uji Coba PTM SMA/SMK

Bupati Blitar, Drs. H Rijanto, MM bersama Kepala Cabang Dinas SMA/SMK Blitar Raya, Ramli dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Budi Kusumarjaka mengecek secara langsung kesiapan lembaga pendidikan di Kabupaten Blitar, Kamis (13/8) kemarin.

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Pelaksanaan uji coba Pembelajaran tatap Muka(PTM) terbatas di SMA./SMK diapresiasi sejumlah pemerintah daerah.
Di Kabupaten Blitar dalam rangka persiapan uji coba pembelajaran tatap muka tingkat SMA dan SMK di Kabupaten Blitar pada tanggal 18 Agustus mendatang, Bupati Blitar, Drs. H Rijanto, MM bersama Kepala Cabang Dinas SMA/SMK Blitar Raya, Ramli dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Budi Kusumarjaka mengecek secara langsung kesiapan lembaga pendidikan khususnya SMA dan SMK di Kabupaten Blitar, Kamis (13/8) kemarin.
Bupati Blitar Drs. H. Rijanto, MM mengatakan menjelang berlangsungnya belajar tatap muka langsung di sekolah, pihaknya meninjau langsung dilapangan kesiapan sarana dan prasarana protokol kesehatan di lingkungan SMA/SMK sebelum dilaksanakan minggu depan.
“Tujuannya agar ketika kegiatan belajar mengajar kembali dilaksanakan, para pelajar merasa aman dan nyaman,” kata Bupati Blitar, Drs. H Rijanto, MM.
Lanjut Bupati Rijanto, berdasarkan petunjuk teknis, rencananya proses belajar mengajar di sekolah untuk lembaga SMA/SMK di Jawa Timur akan dilaksanakan pada 18 Agustus. Dengan ketentuan, pembelajaran tatap muka langsung (Luring) dapat diikuti sebanyak 25 persen dari jumlah pelajar setiap kelasnya.
“Namun, jika perkembangan penyebaran virus corona di Kabupaten Blitar membaik, maka kuota Luring bisa ditambah secara bertahap,” jelasn saat mengecek kesiapan SMAN 1 Talun, SMK PGRI Wlingi dan SMPN 1 Blitar.
Kepala Cabang Dinas SMA/SMK Blitar Raya, Ramli juga berharap sebelum dilaksanakannya pembelajaran tatap muka kedepan semua sekolah benar-benar siap dengan penerapan protokol kesehatan.
“Kami berharap semua lembaga untuk lebih ketat dalam menerapkan protokol kesehatan di sekolah, mulai dari wajib memakai masker, pemeriksaan suhu tubuh, memakai face shield, menyiapkan tempat cuci tangan dan kelengkapan lainnya agar terhindar dari penularan Corona,” tegasnya.
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Kamis (13/8), melakukan peninjauan ke sejumlah SMA dan SMK di Kota Marmer. Peninjauan ini untuk memastikan kesiapan sekolah tersebut dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka yang akan mulai digelar pada Selasa (18/8) pekan depan.
Ada empat SMA dan SMK yang ditinjau oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung. Yakni, SMAN 1 Kedungwaru, SMK PGRI 1 Tulungagung, SMAN 1 Boyolangu dan SMK 3 Boyolangu.
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung melakukan pengecekan beberapa fasilitas sekolah untuk penerapan protokol kesehatan. Seperti sarana wastafel untuk cuci tangan, ketersedian hand sanitizer, penataan bangku di ruang kelas, ruang UKS, ruang guru dan toilet.
Anggota Satuan Tugas Komunikasi Informasi dan Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Dedi Eka Purnama, menyatakan sampai saat ini sudah ada 19 SMA dan SMK di Tulungagung yang mengajukan permohonan tatap muka. Bertambah dari sebelumnya yang hanya 16 lembaga.
“Untuk SMAN 1 Kedungwaru sudah ada penerapan perilaku hidup sehat. Bahkan penanganan sampai medis. Jadi sudah siap,” ujarnya.
Sementara itu, Humas SMAN 1 Kedungwaru, Mardiani, menyatakan SMAN 1 Kedungwaru sudah siap untuk mulai pembelajaran tatap muka pada Selasa (18/8) mendatang. Semua fasilitas untuk penerapan protokol kesehatan sudah dipenuhi.
Selain sarana dan prasarana, menurut dia, SMAN 1 Kedungwaru juga telah membuat jadwal shift bagi siswa saat keberlangsungan pembelajaran tatap muka. “Nanti yang kelas ganjil akan masuk terlebih dulu selama seminggu. Sementara yang genap tetap daring. Seminggu kemudian yang kelas genap masuk, sedang yang ganjil ganti daring,” ujarnya.
Mardiani juga membeberkan dalam sehari pembelajaran siswa tidak akan berlangsung lama. Yakni mulai dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 11.15 WIB.
“Setiap jam pelajaran tidak lagi 45 menit tetapi 25 menit. Satu kelas siswa akan dibagi menjadi dua kelas, sehingga setiap kelas hanya ada 18 siswa saja,” tuturnya.
Selain itu, di SMAN 1 Kedungwaru juga telah menyelenggarakan KBM tatap muka untuk kelas percepatan atau akselerasi. KBM tatap muka ini dilakukan tanpa menunggu kelas reguler karena hanya diikuti empat siswa saja.
Tiga sekolah SMA/SMK di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim wilayah Kabupaten Bojonegoro akan laksanakan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada 18 Agustus mendatang. Tiga sekolah tersebut, yakni SMAN 1 Bojonegoro, SMKN 1 dan SDLB Sumbang.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jatim, wilayah Bojonegoro Adi Prayitno mengatakan, uji coba terbatas ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengeluarkan Surat Edaran (SE) bernomor 420/11350/101.1/2020 tentang uji coba pembelajaran tatap muka terbatas jenjang SMA/SMK/SLB di Jatim.
Karena Bojonegoro masuk kategori orange, dalam pelaksanaan uji coba PTM terbatas tersebut hanya membolehkan siswa masuk tidak lebih dari 25 persen dari jumlah siswa satu kelas.
“Pelaksaaan bagi sekolah di daerah zona orange maksimal dilaksanakan bergantian dengan kuota 25 persen dari jumlah siswa satu kelas. Sebanyak 25 persen anak masuk sekolah uji coba terbatas dan 25 persennya lagi tetap di rumah untuk belajar dengan metode daring maupun luring,” terang Adi.
Dalam pelaksanaannya, durasi uji coba pembelajaran tatap muka ini tidak seperti normalnya. Hanya empat jam saja. Sehingga, materi pembelajaran di sekolah akan dipadatkan.
“Mereka hanya boleh melaksanakan PTM terbatas sekitar 4 jam saja,” ujarnya.
Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah kota dan Kabupaten Kediri akan melakukan uji coba terbatas pembelajaran tatap muka untuk jenjang pendidikan SMA/SMK/SLB dimulai pada 18 Agustus 2020 mendatang. Kegiatan ini dilakukan karena antusias yang tinggi dari siswa dan wali siswa agar dapat segera belajar disekolah masing masing.
Selain itu ujicoba terbatas ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengeluarkan Surat Edaran (SE) bernomor 420/11350/101.1/2020 tentang uji coba pembelajaran tatap muka terbatas jenjang SMA/SMK/SLB di Jatim.
Kendati demikian Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Kediri hanya menunjuk 3 lembaga sekolah yang dinilai memiliki kesiapan sarana dan prasarana untuk melakukan kegiatan ini ” Nantinya hanya tiga lembaga saja, yakni SMAN 2 Kota Kediri, SMK PGRI 2 dan SLB Putra Asih ,”kata Kasi SMA Cabdin Pendidikan Provinsi Jatim Kediri, Khoirul Efendi
Lebih lanjut dia mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan tim penanganan covid 19 kota kediri dan pemerintah Kota Kediri dalam melakukan kegiata pembelajaran ini
” Pembelajaran akan dilakukan selama 2 minggu, selanjutnya akan dievaluasi jika baik akan diterapkan ke seluruh lembaga” kata Khoirul.
Dia juga menjelaskan untuk teknis pelaksanaanya, bagi sekolah di daerah zona hijau dan kuning maksimal dilaksanakan bergantian dengan kuota tidak lebih 50 persen dari jumlah siswa, sedangkan yang zona orange hanya 25 persen dari jumlah siswa,
“Terkait teknis siswa yang vakal mengikuti KBM tatap muka ini kami serahkan ke lembaga masibg masing, dibuat giliran atau bagaimna nantinya biar sekolah yang mengatur” terangnya
Standar operasional yang diharus dibuat oleh setiap lembaga sekolah penyelenggara uji coba terbatas mulai siswa dari rumah sampai sekolah, hingga pulang kembali ke rumahnya masing-masing harus tetap mengacu pada protokol kesehatan covid 19, diantaranya pembelajaran harus memperhatikan physical dan sosial distancing, siswa wajib memakai masker. [htn.wed.bas.van]

Rate this article!
Tags: