DAM Prambatan Jebol, Ratusan Hektar Sawah Terancam Kekeringan

Kondisi DAM Prambatan yang jebol setelah diterjang banjir.

Kota Batu,Bhirawa
Hujan deras membuat debit sungai Brantas yang ada di Desa Gunungsari naik cukup signifikan. Hal ini membuat DAM Prambatan yang ada di Desa tersebut jebol. Akibatnya, saluran irigasi yang ada di DAM tersebut tak teraliri air dan membuat ratusan hektar lahan pertanian terancam kekeringan.
“Hujan dengan intensitas tinggi ini terjadi pada hari Kamis (29/11) siang, dan pada petang harinya DAM Prambatan yang ada di Desa Gunungsari tak kuat menahan derasnya arus dan akhirnya jebol,”ujar Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Batu, Ahmad Choirur Rochim, Jumat (30/11).
Ia menjelaskan bahwa DAM Prambatan ini merupakan DAM semi permanen yang terbuat dari brojong sepanjang 30 meter. Dengan DAM ini mampu menaikkan ketinggian permukaan air hingga 5 meter. Akibatnya, 2 saluran irigasi yang ada di kanan dan kiri DAM bisa teraliri air.
Diketahui, saluran irigasi yang ada di sebelah kiri DAM Prambatan menyediakan air bagi 338 hektar lahan pertanian di Sidomulyo dan Pandanrejo. Adapun saluranirigasi sebelah kanan menyedikan air bagi 170 hektar lahan pertanian di Desa Brau. “Semua lahan pertanian ini mayoritas menanam bunga dan sayuran yang membutuhkan cukup banyak air,”tambah Rochim.
Jebolnya DAM Prambatan ini diperkirakan mengakibatkan kerugian sebesar Rp 500 juta. Dan saat ini Pemkot sedang melakukan kaji cepat untuk menentukan langkah tepat dan cepat untuk mengatasi dampak buruk yang diakibatkan rusaknya DAM.
Diketahui, DAM Prambatan sebelumnya merupakan DAM kuno peninggalan jaman Belanda. Namun pada tahun 2004 DAM tersebut mengalami kerusakan dan jebol akibat banjir. Kemudian dibangun DAM semi permanen dengan mengunakan brojong.(nas)

Tags: