Dampak Pandemi, Pusat Berikan Bantuan Benih ke Petani Pasuruan

Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf memberikan bantuan secara simbolis bantuan benih padi, jagung hibrida, ubi jalar dan kacang tanah dari Kementerian Pertanian RI kepada perwakilan Gapoktan di Balai Desa Pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Rabu (3/6). [Hilmi Husain/Bhirawa]

Pasuruan, Bhirawa
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian RI memberikan bantuan benih padi, jagung hibrida, ubi jalar dan kacang tanah untuk petani di Kabupaten Pasuruan.

Bantuan diberikan agar para petani bisa bertahan dan bisa melanjutkan produksinya ditengah-tengah pandemi covid-19. Bantuan dari APBN 2020 diberikan secara simbolis oleh Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf kepada perwakilan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) di Balai Desa Pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Rabu (3/6).

Rincianya adalah bantuan benih padi hibrida sebesar 145,37 ton yang akan ditebar di persawahan seluas 5.815 hektare, tersebar di 16 kecamatan, 95 desa dan 193 kelompok tani.

Kemudian, jumlah benih jagung hibrida sebesar 53,40 ton yang akan ditebar di 3.560 hektare areal tanam, tersebar di 15 kecamatan, 67 desa dan 115 kelompok tani.

Selanjutnya, 100.000 stek ubi jalar untuk lahan seluas 5 hektare yang dialokasikan di Desa Lumbangrejo, Kecamatan Prigen. Serta benih kacang hijau sebanyak 6,25 ton (seluas 25 hektare) untuk Kelompok Tanirejo Desa Randuati, Kecamatan Nguling.

Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf menyatakan benih padi dan jagung hibrida maupun ubi jalar dan kacang hijau dinilai sangat berarti bagi para petani.

Sehingga meski di tengah pandemi covid-19, petani bisa terus berdaya dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan maupun bunga sedap malam.

“Apabila petaninya sudah berdaya, tentu menciptakan desa kebal covid-19 bisa terwujud. Sehingga, para petani mampu memenuhi kebutuhan pangan secara berkelanjutan,” papar Irsyad Yusuf.

Kabupaten Pasuruan dengan luas wilayah 147.401,50 hektare memiliki potensi lahan yang mendukung bidang pertanian. Terdiri dari 35.421 hektare sawah, 51.367 hektar tegal, 14.205 hektare ladang, 3.551 hektare perkebunan dan 6.202 hektare hutan rakyat.

Sedangkan produktivitas padi di tahun 2019 mencapai 59,40 kwintal per hektare dan mengalami kenaikan 20,36% dari tahun 2018. Begitu juga dengan produktivitas jagung yang mencapai 63.85 kwintal per hektare atau naik sebanyak 14,82% dari tahun 2018.

Atas kondisi tersebut menjadikan Kabupaten Pasuruan sebagai salah satu Kabupaten penyangga dan penyumbang produksi padi dan jagung terbesar di Jawa Timur.

“Saat ini, Kabupaten Pasuruan menjadi salah satu lumbung pangan di Jawa Timur. Jadi inilah yang terus menyemangati kami agar terus bisa meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan, utamanya padi dan jagung,” kata Irsyad Yusuf.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan, Yetty Purwaningsih menambahkan Desa Pekoren mendapatkan bantuan 5.000 ton benih padi di 200 hektare lahan, dialokasikan untuk 4 kelompok tani.

Untuk Kecamatan Rembang merupakan salah satu wilayah mendapatkan alokasi bantuan berupa 12.250 ton benih padi hibrida yang akan ditanam di 490 hektare lahan, dialokasikan kepada 21 kelompok tani.

Seluruh bantuan untuk masyarakat Rembang menjadi alternatif solusi bagi petani sedap malam yang mengalami penurunan produktivitas maupun omset akibat pandemi covid-19.

“Sebagai alternatif solusinya yaitu menanam jagung di lahan sedap malam dengan menerapkan sistem tumpang sari. Tentunya itu bisa membantu para petani sedap malam dalam hal produktivitas,” urai Yetty Purwaningsih. [hil]

Tags: