Dandim 0807 Tulungagung Survei Persiapan Penerapan Pasar Tangguh

Dandim Wildan Bahtiar dan Kapolres Eva Guna Pandia memberikan masker kain pada pedagang Pasar Ngemplak yang anaknya terlihat tidak mengenakan masker, Selasa (9/6).

Tulungagung, Bhirawa
Dandim 0807 Tulungagung, Letkol Inf Wildan Bahtiar, dan Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia, melakukan survei ke Pasar Ngemplak Kota Tulungagung, Selasa (9/6). Survei guna persiapan penerapan pasar tangguh di seluruh pasar di Tulungagung menuju pelaksanaan new normal life di masa pandemi Covid-19.

Saat survei Kapolres Eva Guna Pandia dan Dandim Wildan Bahtiar didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad, serta Kepala Disperindag Kabupaten Tulungagung, Imroatul Mufidah, yang sama-sama anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung.

Menurut Kapolres Eva Guna Pandia, setelah dilakukan survei dan koordinasi pelaksanaan konsep pasar tangguh bakal segera diterapkan di Pasar Ngemplak. “Saat ini sosialisasi dan penertiban dulu,” katanya.

Penerapan pasar tangguh di Pasar Ngemplak, lanjut perwira menengah polisi ini tidak berbeda dengan kampung tangguh. Di Pasar Ngemplak nantinya bakal dibangun posko kesehatan, posko keamanan dan penataan parkir yang lebih rapi.

“Yang pasti lebih bersih juga dan pengunjung serta pedagang semuanya harus memakai masker. Bagi yang melanggar nanti ada sanksi meski kami mengutamakan persuasif dulu,” paparnya.

Sementara itu, Imroatul Mufidah, menandaskan saat Pasar Ngemplak diberlakukan sebagai pasar tangguh, semua pedagang diharapkan dapat berjualan dengan tetap menerapkan physical distancing atau jaga jarak. “Karena itu separuh pedagang saat pagi hari akan kami pindah ke jalan dalam pasar,” ujarnya.

Imroatul Mufidah yakin Pasar Ngemplak dengan luas mencapai empat hektar dapat menampung 2.000 pedagang dengan masih tetap menerapkan jaga jarak. Kendati saat ini juga pedagang sedang didata jika harus diterapkan aturan ganjil genap.

Menjawab pertanyaan, mantan Kabag Organisasi Setda Kabupaten Tulungagung ini membeberkan kedepan tidak hanya Pasar Ngemplak yang dijadikan pasar tangguh, tetapi semua pasar pagi yang ada di Kabupaten Tulungagung. “Semuanya yang pasar pagi. Seperti Pasar Ngunut, Pasar Bandung, Pasar Tamanan dan Pasar Rejotangan. Kalau secara keseluruhan pedagang pasar di Kabupaten Tulungagung mencapai 10.000 pedagang,” paparnya.

Dalam survei ini, rombongan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung tersebut sempat memberikan masker kain pada pengunjung dan pedagang pasar. Utamanya bagi mereka yang terlihat tidak sedang menggunakan masker penutup hidung dan mulut. (wed)

Tags: