Dandim 0820 Probolinggo Pimpin Apel Kesiapan OPDPK

Wabup Timbul hadiri persiapan OPDPK.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Satu Orang Positif COVID-19 Asal Sumberasih Meninggal Dunia
Probolinggo, Bhirawa
Para personil TNI/Polri dan Satpol PP Kabupaten Probolinggo mengikuti apel kesiapan Operasi Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan (OPDPK) dalam rangka menghadapi kehidupan baru di halaman depan Mapolres Probolinggo, Kamis 11/6/2020.
Apel kesiapan operasi penegakan disiplin yang dipimpin oleh Dandim 0820 Probolinggo Letkol Inf. Imam Wibowo ini dihadiri oleh Wakil Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko, Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan serta Plt Kepala Satpol PP Kabupaten Probolinggo Achmad Aruman dan para Kabag, Kasat dan Kapolsek se-wilayah hukum POlres Probolinggo.
Dandim 0820 Probolinggo Letkol Inf. Imam Wibowo, Jum’at 12/6/2020 mengungkapkan kehidupan baru ini bisa diartikan bahwa segala aktifitas masyarakat berangsur-angsur dan perlahan-lahan akan kembali normal namun dengan perilaku hidup yang berbeda.
“Penegakan disiplin ini dilakukan dalam rangka merubah mindset masyarakat dan mengajak masyarakat sehingga timbul rasa kesadaran yang sangat tinggi demi keselamatan dan kesehatan individu masyarakat tersebut. Serta disampaikan juga kepada orang-orang terdekatnya sehingga pelaksanaan kegiatan normal seperti sedia kala bisa tercapai dengan baik,” katanya.
Menurut Dandim, namun pada pelaksanaannya pihaknya akan bersama-sama melaksanakan operasi penegakan disiplin dalam rangka mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan. Protokol kesehatan ini diantaranya tidak bersalaman dan berjabat tangan, wajib pakai masker, tetap jaga jarak perorangan posisi aman, cuci tangan pakai sabun dan hand sanitizer dimanapun berada.
“Titik-titik yang menjadi arahan dari pimpinan adalah titik-titik yang menjadi pusat kegiatan massa diantaranya pasar modern dan tradisional, kantor pemerintahan yang melaksanakan pelayanan publik baik itu dari Pemerintah Daerah maupun instansi vertikal, alun-alun, tempat wisata, stasiun dan terminal yang mana aktifitas masyarakat dilaksanakan dengan massif,” jelasnya.
Dandim menerangkan berdasarkan hasil rapat yang dilaksanakan Kabupaten Probolinggo diputuskan ada 7 pasar besar yang akan dilakukan pos pemeriksaan atau pos penegakan disiplin. Untuk yang ditingkat kecamatan nanti akan diatur Kabap Ops Polres Probolinggo dan Pasi Ops Kodim 0820 Probolinggo bersama-sama dari Satpol PP Kabupaten Probolinggo.
“Intinya kegiatan dilaksanakan secara sinergis dan kolaborasi oleh 3 pilar plus. Pada pelaksanaannya tetap kita harus berpegang teguh pada Hak Asasi Manusia, penyampaiannya harus sopan dan kekeluargaan. Tidak boleh menggunakan kata-kata yang menyakiti hati rakyat, tetap humanis, tetap menjaga harkat dan martabat warga masyarakat yang kita ingatkan,” tegasnya.
Kemudian untuk tempat keramaian tersebut jelas Dandim, pusat-pusat keramaian diharapkan 50% batas maksimal massa yang bisa melaksanakan kegiatan dibandingkan dengan hari biasanya. Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ada di pasar, pintu masuk melaksanakan cuci tangan, cek suhu tubuh, kemudian jaga jarak selama pelaksanaan jual bel atau traksansi.
“Besar harapan kita semuanya pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan dengan baik. Sangat dibutuhkan sosialisasi dulu sehingga masyarakat tahu apa yang sedang kita laksanakan ini, sehingga jangan kaget langsung kita tegur dan akhirnya masyarakat tidak mengerti karena kita tidak memberkan sosialisasi di awal kegiatan,” tegasnya.
Apabila ada pelanggaran-pelanggaran seperti tidak memakai masker di hari-hari pertama nanti personilnya akan dibekali masker. Nanti masyarakat yang tidak memakai masker ditegur dan diberikan masker. Namun hari berikutnya karena sudah diingatkan maka masuk pasar tidak boleh tidak memakai masker. Yang tidak memakai masker dilarang masuk.
“Harapannya dengan penegakan disiplin protokol kesehatan ini, orang-orang yang merupakan pelaku-pelaku usaha ini juga bisa mengingatkan kepada pembeli-pembelinya sehingga bisa menerapkan protokol kesehatan dalam rangka menjaga kita semuanya,” tuturnya.
Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo merilis hingga Kamis (11/6/2020) malam terdapat satu orang positif Corona Virus Disease (COVID-19) yang meninggal dunia. Dengan demikian, orang positif COVID-19 yang meninggal dunia sebanyak 3 orang dari total kasus COVID-19 sebanyak 120 orang. Sementara 26 orang masih dirawat dan menjalani isolasi dan 91 orang sembuh.
“Satu orang positif COVID-19 yang meninggal dunia ini adalah laki-laki berusia 68 tahun dari Desa Pesisir Kecamatan Sumberasih. Yang bersangkutan memang sakit dan dirawat Rumah Sakit National Hospital Surabaya dengan status awal PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan komorbid gangguan kelainan jantung,” kata Juru Bicara Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto.
Menurut Anang, yang bersangkutan sempat dilakukan pemeriksaan rapid dan hasilnya reaktif. Kemudian dilakukan pemeriksaan swab dan hasilnya positif sehingga terkonfirmasi positif COVID-19. Tetapi beberapa hari kemudian kondisinya memburuk. “Kita sudah tracking di tempatnya di Desa Pesisir Kecamatan Sumberasih. Kontak-kontak eratnya sudah kita lakukan rapid dan hasilnya negatif,” jelasnya.
Kalau sumber penularannya tegas Anang tidak jelas dan masuk dalam Klaster Pelangi. Sebenarnya untuk sumber penularannya terjadi secara horizontal. Untuk swab evaluasi masih belum dilakukan karena yang bersangkutan masih baru. “Selanjutnya yang bersangkutan langsung dikremasi di Surabaya sehingga tidak perlu menerapkan protokol kesehatan pemakaman COVID-19 ‘tegasnya.
Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten Probolinggo sebanyak 64 orang atau sama seperti sehari sebelumnya dengan keterangan 7 orang dalam pengawasan, 38 orang selesai diawasi dan 19 orang meninggal dunia. “Sejauh ini kondisi untuk 7 orang yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit ini bagus. Mudah-mudahan semakin hari kondisinya bisa semakin membaik. Untuk keluhan-keluhannya sudah membaik. Semuanya sudah dilakukan pemeriksaan dan masih menunggu hasilnya. Harapan kita semua swabnya hasilnya negatif sehingga bisa segera kita pulangkan,” tandasnya.
Serta, Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 481 orang atau bertambah 3 orang dari sebelumnya sebanyak 378 orang dengan keterangan 63 orang dalam pemantauan, 412 orang selesai dipantau dan 6 orang meninggal dunia, tambahnya.(Wap)

Tags: