Daring SMAMDA Sidoarjo Manfaatkan Aplikasi Sendiri

Para guru Smamda sedang mengupload soal pembelajaran dengan sistem Daring. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Pembelajaran di rumah siswa menggunakan sistem Daring (Dalam Jaringan) secara online, SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) tidak menggunakan aplikasi memanfaatkan keunggulan teknologi internal, yakni Sistem Informasi Siswa dan Jurnal.smamda.sch.id.
Menurut Kepala Smamda, Wigatiningsih, program atau aplikasi yang dipakai sudah berjalan lama sebelum ada instruksi dari pemerintah bahwa semua siswa harus belajar di rumah. Karena sudah terkoneksi sejak awal para siswa masuk pelajaran baru. Saat para siswa absen menggunakan finger print, sehingga siswa dan guru terkoneksi dalam Program Sistem Informasi Siswa.
“Sementara guru mengunggah soal – soalnya melalui Program Jurnal.smamda.sch.id,” tutur Wigatiningsih, Selasa (23/3) kemarin.
Wigatiningsih menjelaskan, pihaknya telah mempunyai sumber daya yang mumpuni untuk dimanfaatkan secara maksimal. Mereka para programmer handal yang dimiliki Smamda sendiri. Jadi mereka sangat membantu kebutuhan bila diperlukan dalam pembuatan aplikasi. Model aplikasi seperti apa yang diinginkan, mereka selalu siap untuk membuatkannya.
“Jadi metode pembelajaran yang ada di Smamda tidak mengadopsi dari program yang ada di pasaran. Tetapi kami mengcreate sendiri berdasarkan kemampuan dan kreativitas para guru, karena itu harus difasilitasi. Semakin guru mempunyai kreativitas dan konek dengan siswa, maka itu akan semakin efektif,” jelasnya.
Karena sesungguhnya pembelajaran berbasis IT itu pembelajaran yang senyatanya, jadi tidak hanya mendapatkan program itu jadi, tetapi harus berkreatifitas sesuai kemampuan SDM yang dimiliki Smamda, sebab itulah pembelajaran yang sesungguhya.
Waka Kurikulum, Alful Musrifah MPd menambahkan, dalam proses pembelajaran ini setiap guru harus mengupload pelajaran melalui aplikasi yang dimiliki. Setiap guru sudah mempunyai password sendiri – sendiri, begitu juga para siswa juga sudah mempunyai nomor PIN masing-masing.
“Misalnya, saya sebagai pengajar kimia, tidak akan bisa masuk ke lokasi menu dari teman -teman guru yang lain. Termasuk saya mengajar di kelas berapa saja, dalam program ini saya juga tidak bisa masuk ke kelas – kelas yang lain. Semuanya sudah diatur dalam program ini,” katanya. [ach]

Tags: