Delapan Honorer K2 Wadul Dewan dan Staf Ahli

Riha Mustofa

Riha Mustofa

Kota Mojokerto, Bhirawa
Keresahan 155 orang tenaga kategori II (K2) di Pemkot Mojokerto tak lulus tes CPNS lalu ternyata berbuntut panjang. Sedikitnya delapan perwakilan K2, mengadu ke DPRD serta Staf Ahli Bidang Pemerintah,  Senin (17/3) kemarin. Perwakilan K2 ditemui Staf Ahli Pemkot, Happy Dwi P sementara di kantor  dewan ditemui Riha Mustofa. Mereka menyerahkan surat tuntutan agar diterima sebagai PNS.
”Janji  pemerintah bakal menghabiskan kuota 236 tenaga K2 yang masuk database dibawah tahun 2005 seluruhnya. Karenanya kita tagih janji itu,” kata seorang perwakilan K2 yang enggan disebut namanya.
Tapi kenyataanya, kini malah banyak yang tak lulus daripada yang lulus. Yang menyakitkan, katanya, hasil tes kelulusan rekruitmen CPNS lalu mayoritas didominasi tenaga muda dengan masa kerja jauh dibawah mereka. “Pemerintah sudah ingkar janji,” tambahnya.
Baik Happy maupun Riha, mengagendakan pertemuan dengan perwakilan K2. Kedua wakil instansi itu menjadwalkan audensi dengan formasi lengkap Senin (24/3) mendatang. ”Untuk  sementara  surat  dan pokok permasalahan telah kita pahami. Kita sepakati Senin depan ya untuk audensi dengan K2 seluruhnya,” pungkas Riha Mustofa, politisi asal  PPP.
Dikonfirmasi terpisah, pihak Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkot Mojokerto mengaku tak bisa berbuat banyak menyikapi tuntutan tenaga K2. Kepala BKD Pemkot Mojokerto, Endri Agus mengatakan pihaknya tak mempunyai kewenangan apapun dalam penerimaan CPNS. ”K2 itu urusannya pusat. Kita tunggu penerapan PP dari UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) saja,” kata Agus kemarin.
Menurutnya, dalam urusan rekruitme kewenangan dari pusat. Semua urusan pusat. BKD sendiri tidak punya kewenangan apa-apa. Kalau gaji K2 sementara ini sudah dicover di Pemkot hingga tahun depan. Tapi ia pesimis dengan kebijakan yang sama tahun depan. Soal banyaknya K2 yang kelulusannya didominasi kalangan muda, lagi-lagi mantan kepala Dishub mengatakan itu urusan pusat.
Sejumlah 155 orang tenaga kategori II (K2) di Pemkot Mojokerto yang tak lulus tes CPNS, protes. Ratusan tenaga K2 yang tersebar di lebih dari 17 instansi itu menilai pemerintah ingkar janji memperjuangkan nasib pegawai yang mayoritas telah puluhan tahun mengabdi di sektor kepemerintahan.
Pihak BKD juga mewanti-wanti kehadiran pihak tak bertanggungjawab yang mencoba mengail di air keruh. ”K2 jangan mudah percaya janji palsu. Saat ini aksi tipu-tipu yang coba mengail ditengah kegalauan K2 lagi marak,” kata Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Modjari..
Modjari lanjutnya, menerima pengaduan dari K2 yang dimintai sejumlah uang oleh oknum tak bertanggungjawab. Himbauan BKD ini menyusul mencuatnya percobaan penipuan terhadap salah satu guru K2 di SDN Kota ini. Guru wanita ini dihubungi oknum yang mengaku staf BKD bernama Slamet via telpon. Dalam menjalankan modusnya, Slamet meminta sejumlah uang kepada wanita berjilbab itu untuk memberi transport kepada staf Badan Pegawaian Nasional (BKN) yang mengurus pemberkasan K2.
”Saya dimintai uang. Tapi karena ragu, saya cek ke BKD dan ternyata tidak Ada staf yang bernama Slamet,” akunnya. [kar]

Tags: