Dewan dan Pemprov Jamin Stok Pangan Cukup dan Tak Ada Kenaikan Harga

Penjual daging sapi di Pasar Pucang Surabaya. Dinas Peternakan Provinsi Jatim menjamin jika stok daging sapi dan telur ayam masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah.

DPRD Jatim, Bhirawa
Komisi B DPRD Jatim menyatakan tidak ada alasan harga-harga sembako naik. Pasalnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jatim telah menjamin stok barang aman dan telah dilakukan pemantauan harga di lapangan.
Meski demikian, Komisi B tidak berdiam diri begitu saja mendapat laporan harga-harga stabil saat hearing dengan Disperindag. “Kita akan melakukan sidak ke pasar-pasar untuk memastikan harga tidak mengalami kenaikan yang signifikan saat puasa seperti ini,” kata Wakil Ketua Komisi B Anik Maslacha, Senin (29/5).
Ditambahkannya untuk menjaga stabilitas harga, telah dibuat Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Barang Pokok (Siskaperbapo) yang berbasis web dan android. Dengan sistem ini masyarakat bisa memantau harga sembako.
Sedangkan anggota Komisi B lainnya, Agus Maimun menerangkan berdasar hasil pantauan setiap tahun, rata-rata kenaikan harga sembako sekitar 10%. Semua sudah diantisipasi. Pihak Disperindag menyatakan stok ketersediaan sembako terpenuhi sampai akhir Lebaran nanti.
“Disperindag menyatakan stok masih aman, bahkan sampai dua bulan ke depan. Ini artinya tidak ada alasan jika  nanti ada kenaikan harga. Kami kunci jaminan paparan Disperindag tadi,” tegas Agus Maimun.
Ditambahkannya saat ini sudah dibentuk Satgas Pangan Polda Jatim. Tim ini bertugas memonitor dan mengawasi harga ketersediaan, termasuk distribusi sembako. Jika nanti ditemui ada yang melampaui harga eceran tertinggi (HET), satgas harus segera mengambil tindakan.
“Jika terjadi penyimpangan, kami merekomendasikan agar tim memberi sanksi, bisa saja mencabut izin usaha yang sudah dimiliki,” tandas Maimun.
Sementara itu, Kadisperindag M Ardi Prasetyawan mengatakan pihaknya bersama Bulog telah melakukan sidak di Pasar Tambahrejo dan Pasar Pucang. Hasilnya, harga barang-barang masih stabil dan kenaikan harga tidak terlalu signifikan.
“Biasanya kebutuhan masyarakan meningkat menjelang Lebaran. Kebutuhan itu setelah kita pantau meningkat sekitar 10%. Jumlah penduduk tidak bertambah, tapi yang bergerak adalah kegiatannya. Kami bersama para mitra telah melakukan pemantauan di pasar,” katanya.
Ardi mengatakan pihaknya bersama Bulog terus melakukan stabilisasi harga bahan pokok di pasaran. Satu di antaranya adalah mendirikan Kios Pangan Operasi Pasar (Kippas).
Kippas ini menjual sejumlah komoditi bahan pokok seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, telur,  gula, hingga kecap. “Harganya  lebih murah dibandingkan dengan HET di pasaran,” ungkapnya.
Di Jatim, Disperindag menargetkan mendirikan 78 Kippas yang tersebar di sejumlah daerah. Sejak 18 Mei lalu, hingga kemarin sudah terealisasi 57 outlet, baik dalam bentuk kios permanen, maupun dalam bentuk mobile.

Tags: