Dewan Usulkan Orang Terindikasi Virus Corona di Kota Blitar Dikarantina

Totok Sugiarto

Kota Blitar, Bhirawa
Meningkatnya jumlah Orang Dengan Resiko (ODR) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kota Blitar dari Coronavirus Disease (COVID-19) atau Virus Corona, DPRD Kota Blitar meminta Pemerintah Kota Blitar untuk melakukan karantina dalam satu lokasi.
Anggota DPRD Kota Blitar, Totok Sugiarto berharap Pemerintah Kota Blitar dan pihak Pemerintah Propinsi Jawa Timur bisa melakukan karantina satu lokasi kepada orang-orang yang diduga terindikasi Virus Corona baik ODR, ODP, dan termasuk dinyatakan positif mengidap Virus Corona.
“Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko menyebar jika mereka ada yang positif tapi tidak diketahui, dan ini juga untuk mengurangi keresahan masyarakat sekitar yang diduga ada mengidap Virus Corona,” kata Totok Sugiarto.
Lanjut Totok, dengan adanya peningkatan jumlah ODR dan ODP Virus Corona di Kota Blitar ini pihaknya mendapatkan masukan keresahan dari berbagai masyarakat, apalagi pasca adanya 24 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar yang sebelumnya berkunjung ke Bandung untuk melakukan kunjungan kerja yang merupakan daerah berstatus siaga I penyebaran Virus Corona Jawa Barat sejak tanggal 2 Maret oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
“Kami akan meminta penjelasan kepada Dinas Kesehatan serta OPD terkait untuk dilakukan karantina kepada mereka semua,” ujarnya.
Sementara perlu diketahui di tengah pemberlakuan pembatasan Dinas Luar bagi Aparat Sipil Negara (ASN) untuk mencegah penyebaran Virus Corona, Kepala Dinas dan Pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar serta sejumlah pegiat wisata malah mengunjungi Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang masuk kawasan bahaya penyebaran Virus Corona, dimana kepergian mereka ke Jabar studi banding hanya untuk melihat pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Bandung Barat mulai tanggal 17-19 Maret kemarin dengan berdalih wilayah ini bukan termasuk daerah terpapar Virus Corona serta ketakutan untuk mengembalikan biaya perjalanan dinas yang telah dikeluarkan.
“Karena semua hal sudah disiapkan termasuk ticketing, hotel termasuk pokdarwis disana. Itu Pemerintah Bandung Barat sudah menyiapkan dan juga tetap menerima kami. Kalau misalnya kami batalkan secara pribadi, administrasi akan sulit di kami,” kata Kepala Disparbud Kota Blitar, Tri Iman Prasetyo.
Bahkan hasil dari pemeriksaan kesehatan kepulangan rombongan Disparbud Kota Blitar, sebanyak 24 orang rombongan ada satu orang yang dinyatakan ODP dan sisanya masuk kategori ODR.
“Setelah kami lakukan pemeriksaan suhu dan pengarahan untuk orang dari daerah terpapar kami masukkan ODR ada 24 orang dan kami temukan satu orang yang ODP karena demam, sehingga akan ada perlakuan khusus harus isolasi mandiri selama 14 hari kedepan,” kata petugas Dinkes Pemkot Blitar, dr Agvita.
Plt Wali Kota Blitar, Santoso juga meminta Dinas Kesehatan untuk selalu mengawasi rombongan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan tersebut serta meminta rombongan untuk tetap patuh dengan prosedur pencegahan Covid-19 yang ada.
“Kita sudah perintahkan kepada Dinas Kesehatan melalui Puskesmas untuk memantau mereka secara langsung untuk dicek apakah ada indikasi menjadi ODP atau PDP. Mudah-mudahan semua dalam keadaan sehat dan semoga tidak ada terindikasi,” pungkasnya. [htn]

Tags: