Di Jatim Kubu Prabowo-Jokowi Juga Klaim Menang

10-hasil-quick-cuontSurabaya, Bhirawa
Sebagai wilayah yang memiliki jumlah pemilih terbesar setelah Jawa Barat (Jabar), pantas Jatim dijadikan barometer perpolitikan di Indonesia. Tak terkecuali dalam perhelatan Pilpres 2014 yang digelar Rabu (9/7). Dua  kubu pasangan Capres yaitu nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Radjasa  (Prabowo-Hatta) dan nomor urut dua Joko Widodo-Yusuf Kalla (Jokowi-JK) saling klaim kemenangan.
Seperti yang dirilis Tim Media Prabowo-Hatta di Jatim merasa yakin perolehan suara Prabowo-Hatta akan terus naik dan optimistis akan memenangkan Pilpres 2014 ini. Menurut Tim media Prabowo-Hatta di Jatim, Hendro Subianto di Posko Merah Putih Jatim, Rabu (9/7), pihaknya sudah menerima hasil real count dari DPW PKS Jatim yang notabene sebagai partai pengusung dan hasilnya pasangan Prabowo-Hatta menang di Jatim.
“Sampai pukul 16.00 dari data yang masuk sebanyak 91 persen di real count PKS menunjukan untuk pasangan nomor urut 1 memperoleh suara 51,54 persen, sedangkan nomor urut 2 memperoleh suara 48,50 persen. Ini membuktikan kalau di Jatim Prabowo-Hatta menang telak,”klaim Hendro.
Ditambahkan oleh Hendro untuk merayakan kemenangan, pasangan Prabowo-Hatta  menggelar konvoi dengan diikuti seluruh kader pendukung Prabowo-Hatta keliling kota Surabaya.” Kami siapkan 500 pendukung untuk konvoi keliling kota. Kami ingin buktikan kalau di Jatim, pendukung Prabowo-Hatta total all out untuk mendukung kemenangan Prabowo-Hatta,”pungkas mantan aktivis 98 ini.
Meski demikian, Hendro meminta kepada para pendukung Prabowo-Hatta untuk menahan diri dan tidak terhasut oleh hasil real count abal-abal. Untuk itu, mereka diminta untuk diam dengan menunggu hasil real count dari KPU RI yang akan dilakukan pada 22 Juli 2014.  ”Meski kami optimistis pasangan Prabowo-Hatta menang, namun kami tetap akan menunggu hasil sah yang diumumkan oleh KPU RI,”paparnya bersemangat.
Sementara ditanya, di wilayah mana saja, Prabowo-Hatta mendapat dukungan terbanyak, Hendro tidak dapat memberikan rincian jelas, karena posisi yang ada masih dalam perhitungan yang dilakukan oleh PKS. ”Yang jelas untuk Ngawi, Surabaya dan Sidoarjo, pasangan kami kalah. Namun di semua wilayah seperti Tapal kuda, Madura sebagian Matraman kita menang,”tambahnya.
Terpisah, Sekretaris DPD PDIP Jatim, Kusnadi optimistis pasangan Jokowi-JK meraup kemenangan di Jatim. Sebagai bukti hasil real count yang dilakukan PDIP menunjukkan pasangan dengan nomor urut 2 ini meraih dukungan suara 59,46 persen dan pasangan Prabowo-Hatta hanya 40,54 persen.
Wilayah yang banyak meraup suara untuk pasangan Jokowi-JK ada di 8 kota di antaranya Kabupaten Malang (67,3%), Kabupaten Mojokerto (65,49%), Kota Kediri (65,05%), Kabupaten Blitar (63,92%), Kota Surabaya (62,21%), Kota Batu (62,99%), Kab Banyuwangi (61,91%), Kab Nganjuk (62,28%), Kota Mojokerto (60%)
Ditambahkan pria yang juga Anggota DPRD Jatim ini jika variabel kemenangan Jokowi-JK di Jatim diidentifikasi karena adanya kerja optimal yang dilakukan baik mesin partai koalisi maupun mesin relawan yang saling mengisi pola gerak capaian suara hingga dapat meraih 59,46%
Selain itu, tingkat kehadiran pemilih yang cukup tinggi juga menguntungkan pasangan Jokowi-JK meskipun pada praktiknya pemilih tidak terakomodasi untuk memilih di berbagai tempat juga cukup tinggi. Baik karena tidak bisa digunakannya A5 maupun karena tidak terbitnya surat domisili dari desa/kelurahan karena alasan teknis dan kurangnya sosialisasi KPU.
“Pada akhirnya, tim kampanye provinsi Jokowi-JK akan menjaga kemenangan ini hingga rekapitulasi sampai tingkat nasional.Selain itu, akan dilakukannya upaya antisipasi terhadap kemungkinan perubahan-perubahan nilai angka rekapitulasi pasca di TPS,”tegas pria murah senyum ini.
Selisih tipis hasil quick count yang ditampilkan oleh dua kubu Capres pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa maupun Joko Widodo-Hatta Radjasa memaksa Gerakan Muda (GM) Forum Komunikasi Putra/Putri ABRI (FKPPI) Jatim untuk angkat bicara. Mereka meminta pendukung kedua pihak untuk menahan diri dan menjaga NKRI hingga ada pengumuman resmi dari KPU RI.
Ketua GM FKPPI Jatim Agoes Soerjanto mengatakan saat ini antar pasangan saling mengklaim dirinya menang. Apalagi hasil quick count yang ditampilkan oleh beberapa stasiun televisi menampilkan dua kubu menang tipis. Akibatnya, masyarakat merasa bingung dengan kondisi ini. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar kedua kubu saling menahan diri.
“Saat ini seluruh umat Islam tengah menjalankan ibadah puasa. Saya berharap jangan sampai kondisi ini dipanas-panasi dengan kedua kubu saling klaim kemudian terjadi kondisi yang tidak kita inginkan semua. Karenanya saya minta kepada mereka pendukung para capres untuk tetap menahan diri dan menunggu sampai KPU RI mengumumkan hasil capres pada 22 Juli nanti,”tegas Agoes di Kantor Sekretariat PD XIII GM FKPPI Jatim di Surabaya.
Di sisi lain, Agoes minta kepada penyelenggara yaitu KPU dan Bawaslu bekerja secara jujur dan adil (jurdil). Di antaranya dengan memberikan sanksi tegas kepada tim sukses masing-masing capres yang diketahui melakukan money politics. Karena hal ini akan merusak tatanan demokrasi di Indonesia.   “Para penyelenggara harus bersikap jurdil. Siapa yang salah harus ditindak tegas demi menegakan demokrasi,”tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris GM FKPPI Jatim Didik Prasetiyono turut menambahkan siapapun yang menang harus diterima secara lapang dada oleh siapapun, karena rakyat telah menentukan pilihannya. “Siapapun besok Presiden dan Wapres yang terpilih adalah Presiden dan Wapres kita semua, legowo dan ikhlas terhadap proses demokratis.  Ini syarat utama kita tumbuh jadi negara demokratis maju,”tambahnya yang diakui GM FKPPI  akan menurunkan 6.000 relawan seluruh Jawa Timur yang akan turut memantau pencoblosan hingga penghitungan suara. [cty]

Tags: