Di Penghujung 2018, Gresik Boyong Tiga Penghargaan Nasional

Wakil Bupati Gresik Moh Qosim saat menerima penghargaan di Jakarta. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Prestasi membanggakan kembali diraih Pemkab Gresik. Di penghujung 2018, tiga penghargaan berhasil diboyong sekaligus dalam kurun waktu empat hari.
Semua penghargaan diterima Wakil Bupati (Wabup) Gresik Moh. Qosim mewakili Bupati Gresik Sambari Halim Radianto. Penghargaan pertama yaitu Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) 2018. Penghargaaan diserahkan kepada Wabup Qosim oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Syafruddin di Ballroom Hotel Sultan Jakarta Pusat, Senin (10/12).
Kemudian penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2018. Penghargaan diserah oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahyo Kumolo kepada Wabup Qosim di Puri Agung Convention Hall Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta Pusat pada Jumat (7/12) malam.
Sementara, penghargaan lain bakal diterima Wabup Qosim hari ini yaitu penghargaan Nasional Hak Azasi Manusia (HAM). Menurut rencana penghargaan ini diserah Selasa (11/12) dalam satu upacara peringatan Hari Hak Azasi Manusia (HAM) sedunia ke-70 yang berlangsung di Halaman kantor Kementerian Hukum dan HAM Jalan HR Rasuna Said Jakarta Selatan.
Penghargaan WBK dan WBBM 2018 diraih atas prestasi pelayanan Kec Gresik dan Kec Sangkapura. Dua kecamatan ini ditetapkan bupati di antara 10 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masuk Zona Integritas menuju WBK dan WBBM. OPD itu Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD), Dinas Pendidikan, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Perhubungan, RSUD Ibnu Sina, Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa, Kecamatan Gresik dan Sangkapura.
Sementara, diraihnya IGA 2018 ini berdasarkan capaian inovasi daerah yang telah diciptakan oleh segenap OPD yang ada di jajaran Pemkab Gresik. Sampai 2018, Pemkab Gresik telah mampu menciptakan 34 inovasi pelayanan masyarakat.
Inovasi itu tercipta selama empat tahun terakhir, yaitu sejak 2015. Pada awalnya ada 2 inovasi yang tercipta yaitu Kakekku Datang oleh (Dispendukcapil) dan Go Plong (Dinas PU). Pada 2016 bertambah 2 inovasi lagi yaitu Sekolah Perempuan (Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan PA), Batas Petir (Obati Tuntas Penderita TB MDR/Dinkes).
Selanjutnya, pada 2017 jumlah inovasi daerah di Pemerintah Kabupaten Gresik mencapai 20 inovasi. Selanjutnya pada 2018 ini, Organisasi Perangkat Daerah di Pemkab Gresik berhasil menambah inovasi sehingga kini menjadi 34 inovasi daerah.
Wabup Qosim menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Gresik atas tercapainya semua penghargaan ini. Wabup menyatakan akselerasi inovasi daerah ini berkat dukungan sinergitas penelitian dan pengembangan oleh pemerintah, swasta, dan akademisi dengan melibatkan peran aktif masyarakat.”Dampak inovasi ini dapat mewujudkan keharmonisan sosial, menghadirkan tata kelola pemerintahan yang baik, meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, menghadirkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan didukung kemantapan infrastruktur dan konektivitas daerah,” katanya.
Inovasi ini menurut Wabup Qosim juga dapat mewujudkan peningkatan keberdayaan masyarakat secara inklusif melalui penanggulangan kemiskinan secara terpadu, meningkatkan kualitas hidup manusia melalui penguatan atribusi layanan pendidikan dan kesehatan, menghadirkan keadilan dan kesetaraan gender dalam pembangunan.
Sedangkan penghargaan HAM karena Pemkab Gresik sangat peduli tentang Hak Asasi Manusia. Banyak organisasi yang dibentuk Pemkab Gresik dalam mendukung berlangsungnya HAM ini. Di antaranya , Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran Kebangsaan (FPB).
“Dengan terbentuknya berbagai forum ini, maka sampai saat ini stabilitas dan kondusifitas di Gresik sangat terjaga. Dengan forum maka para tokoh yang terlibat di dalamnya dapat menciptakan keharmonisan dalam keberagaman agama serta keberagaman sosial kemasyarakatan. Selain itu laporan Pemkab Gresik tentang HAM secara berkala ke pemerintah pusat sangat intens”. ujar Wabup Qosim.
Sementara, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Sutrisno mengatakan, saat ini banyak terjadi peningkatan. Misalnya saja Pendapatan Perkapita (PCI) mencapai Rp 89,17 juta/tahun. Peningkatan investasi pada 2016 Rp 31,95 triliun dan pada 2017 menjadi Rp 42,34 triliun. Peningkatan PAD 22%. [adv.eri]

Tags: