Dialog Budaya, Upaya Ning Ita Ciptakan Roadmap Budaya Mojopahit

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi suami dan narasumber Pemerhati Mojopahit, DR. Ir. H. Luluk Sumiarso saat dialog kebudayan di rumah Dinas Wali kota. [kariyadi/bhirawa].

Kota Mojokeeto, Bhirawa
Dialog Budaya yang diprakarsai Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari digelar sebagai upAsya awal mengiventarisir berbagai hal untuk menyusun roadmap kebudayaan dan sejarah Mojopahit.
“Selama ini kita belum memiliki konsep dam data yentang budaya Mojopahit. Melalui dialog budaya ini saya ingin mendapatkan bebagai masuian untuk membuat semacam roadmap budaya Mojopahit,” ujar Ning Ita sapaan akrab Wali kota Mojokerto ini saat menggelar dialog budaya di Rumah Dinas Walikota Mojokerto, Jalan Hayam Wuruk, Rabu (24/7) malam.
Hadir dalam acara tersebut  jajaran forkopimda seluruh jajaran Perangkat Daerah Pemkot Mojokerto, camat, lurah, para seniman, serta budayawan se Mojokerto Raya.
Selain untuk pengumpulan data kebudayaan, Ning Ita juga mengatakan, bahwa dalam program kerja Pemkot Mojokerto salah satu misinya adalah meningkatkan ketahanan sosial budaya.
“Berbicara tentang ketahanan budaya, apa yang ingin dituju oleh Pemkot Mojokerto, bagaimana meningkatkan indeks kesalehan dalam harmonisasi antar seluruh elemen masyarakat. Nah, ini ngomong budaya kita landasannya apa, kenapa ingin membangun budaya, ingin memajukan budaya,” tandas Ning Ita.
Menurut Ning Ita, terkait kebudayaan, ada 10 obyek kebudayaan, yakni tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, situs, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat dan olahraga tradisional.
“Dengan membawa Spirit of Mojopahit yang selalu saya gaungkan, mari kita bersama-sama membangkitkan kembali kejayaan Mojopahit di bumi Mojokerto ini pada era kekinian. Tentu kami pemerintah kota Mojokerto tidak mampu untuk bekerja sendiri,” imbuhnya.
Untuk membangkitkan kembali masa kejayaan Mojopahit di bumi Mojokerto ini, Pemkot Mojokerto telah memiliki program-program kerja. Termasuk bagaimana harus bersama-sama menggali potensi apa yang menjadi warisan leluhur.
“Potensi apa yang bisa dikembangkan dari warisan itu untuk memajukan kembali kebudayaan yang ada di Mojokerto ini, dan bagaimana kebudayaan itu akan menjadi bagian dari peradaban dunia saat ini,” bebernya
Sementara, Pemerhati Mojopahit, DR. Ir. H. Luluk Sumiarso yang juga mantan Dirjen ESDM mengungkapkan, dalam undang-undang dinyatakan, bahwa warisan budaya itu dilestarikan, dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
“Apa gunanya ada heritage kalau tidak dirawat dan tidak dikembangkan dan apalagi dinikmati oleh rakyat. Makanya sungguh merupakan niat yang mulia upaya dari Ibu Walikota untuk mencoba menggelorakan semangat Majapahit ini,”ungkapnya.
”Mari bersama-sama kembangkan Mojopahit karena di dalam kapal peradaban ini hanya disandarkan jika dan hanya jika ada kebersamaan. Saya yang dari luar Mojokerto, ingin mendengar cerita tentang sinergi upaya memajukan Majapahit, bukan masalah cekcok selisih tentang Mojopahit,” sebutnya. [kar]

Tags: