Diduga Tertular Pasien, Dokter Kota Probolinggo Positif Covid-19

Wawali Subri dalam vidcon perkembangan covid 19.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Seorang dokter di Kota Probolinggo terpapar virus Corona. Ia tergolong orang tanpa gejala dan langsung dilakukan karantina. Kasus itu menambah jumlah positif Corona di Kota Probolinggo menjadi 10 orang. Kuat dugaan, yang bersangkutan terpapar Corona dari pasien yang memeriksakan diri, namun tidak jujur dengan keluhan yang diderita.
Saat ini dokter tersebut dalam kondisi stabil, bahkan tanpa gejala. Hanya saja Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Probolinggo langsung mengkarantinanya, dan melakukan tracing ke keluarga maupun beberapa pasien yang pernah memeriksakan diri ke dokter tersebut, hal ini diungkapkan wakil walikota Muhamad Saufis Subri, Minggu 10/5/2020.
“Diduga dokter yang dinyatakan positif virus COVID 19, ditulari pasien yang memeriksakan dirinya dengan tidak jujur. Kami berharap, warga seharusnya jujur jika mengalami kendala, mengalami keluhan terpapar virus COVID-19, agar bisa diantisipasi sebelumnya” kata Subri.
Terlepas dari itu, 3 dari 10 pasien positif COVID-19 dinyatakan sembuh dan kembali ke keluarga masing-masing. Dua di antaranya ayah dan anak dari klaster pelatihan jemaah haji. Yang satu lagi seorang tenaga kesehatan, juga dari klaster pelatihan jemaah haji Sukolilo, Surabaya.
Berdasarkan data dari Dinkes Kota Probolinggo, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 296 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 13 orang dan 10 orang terpapar virus Corona. Tiga di antaranya sembuh.
Pasien positif COVID 19 Kota Probolinggo kembali disetujui setelah dua kali hasil swab negatif. Ia adalah pasien dari klaster Asrama Haji Sukolilo Surabaya, warga Kota Probolinggo yang berdinas di RSUD wilayah kabupaten. Total ada 3 pasien COVID 19 yang sekarang kembali bersama keluarga yang belum kembali karantina mandiri.
Terkait satu pasien positif baru yang berprofesi sebagai nakes, wawali ungkap Dinas Kesehatan telah melakukan penelusuran. Hasilnya, ada enam orang dan semua hasil tes rapidnya non reaktif. Untuk memastikannya Minggu 10/5 dilakukan tes swab. Diinformasikan bagaimana pasien baru itu dalam kondisi sangat baik, tidak ada perbedaan dan tidak ada masalah kesehatan. Ini menjadi pelajaran tentang kondisi tubuh yang sehat saat membahas hasil yang positif, lanjutnya.
“Kami cukup prihatin dengan adanya kasus baru, salah seorang nakes kami sampai akhirnya terpapar. Dan, kami mendukung beliau konsisten sekali terhadap perkembangan COVID 19 dan sangat hati-hati. Dia yang memberi masukan kepada kami agar bisa meminta bantuan COVID 19 ini, ”kata Subri. Saat ini klaster yang menjadi penyebab satu pasien baru masih ditelusuri oleh Dinas Kesehatan.
Wawali Subri pun mengimbau masyarakat agar lebih jujur, terbuka agar pada akhirnya membuat baik perawat atau dokter tidak terpapar. “Dia terpapar dari masalah yang diajukan oleh pasien dan dalam keadaan sehat karena keadaan pembawanya (pembawa penyakit yang tak jatuh sakit),” imbuhnya.
Wawali meyakini, nakes yang menjadi garda terdepan dalam perawatan pasien telah hati-hati dan fokus dalam mentransfer COVID 19. Maka dari itu, kondisi ini harus diseriusi agar tidak lagi nakes di Kota Probolinggo yang terpapar COVID 19.
Intinya, Pemerintah Kota Probolinggo sampai dengan saat ini masih tetap dan fokus dalam penanganan COVID 19. Ia pun mengajak masyarakat untuk ikut terlibat menggelar COVID 19 agar tidak berkembang lagi di Kota Probolinggo.
Caranya bagaimana? Secara umum, masyarakat wajib menaati imbauan antara lain wajib menggunakan topeng; tidak kumpul-kumpul di keramaian; Menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat); Bagi masyarakat yang berobat ke dokter atau harus jujur menjelaskan kondisinya, paparnya.
“Sampaikan info seakurat dan sejujur mungkin agar kamu ikut melindungi para nakes. Untuk para nakes yang telah berjuang dalam masyarakat untuk lebih berhati-hati menyikapi pasien di tempat praktik atau rumah sakit, ”beber wawali.
“Sesuai harapan tidak ada lagi nakes terpapar COVID 19 karena jumlah nakes yang sangat terbatas. Jika muncul kasus baru menimpa maka Kota Probolinggo akan kekurangan tenaga, ” imbuhnya.
Plt Direkrut RSUD dr Mohamad Saleh dr Abraar HS menyampaikan pesan untuk para nakes agar bersama-sama menyelamatkan diri tanpa cara menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. “Ini adalah risiko kami sebagai nakes. Yang terpenting menggunakan APD (Alat Pelindung Diri), menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP), insyaallah terbebas dari COVID 19. Terima kasih teman-teman, terus semangat, ”seru dr. Abraar.
Jubir Satgas Penanganan COVID 19 Kota Probolinggo dr Abraar HS Kuddah menjelaskan, pasien yang sudah sembuh dari COVID 19 akan diambil darahnya untuk digunakan menggunakan vaksin. Masyarakat pun tidak boleh menolak kembali di Lingkungannya.
“Karena sebaliknya dari merekalah yang bisa menyediakan bahan terapi untuk virus yang terpapar tersebut,” tegas dokter spesialis bedah itu. Telah diambil yang masih butuh proses khusus untuk bisa menjadi vaksin yang dapat dirawat pasien terkonfirmasi COVID 19.
Direktur RSUD dr Mohamad Saleh ini juga mengingatkan masyarakat menginap di rumah dan selalu jujur. “Mari bersama-sama dengan Pemerintah Kota Probolinggo dan pastikan untuk melawan COVID 19,” terangnya dalam vidcon yang juga diikuti Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Plt Kepala Dinkes dr NH Hidayati dan Kepala Diskominfo Aman Suryaman dengan partisipan para jurnalis. Vidcon ini pun disiarkan secara langsung melalui akun facebook Pemerintah Kota Probolinggo.(Wap)

Tags: