Diharapkan Tiap Desa Punya Embung

Bojonegoro, Bhirawa
Progam pembangunan seribu embung yang dicanangkan Pemkab Bojonegoro diharapkan setiap desa bisa memiliki satu embung. Hal itu sebagai bentuk penuntasan program pembangunan seribu embung terus dilakukan Dinas Pengairan.
Dua embung yang masuk dalam program Dinas Pengairan yakni embung tanah desa dan embung tanah solovaley. Untuk embung tanah desa berlokasi di tanah kas desa atau yang biasa disebut bengkok yang diajukan untuk digunakan sebagai embung.
”Bojonegoro kan dikenal sebagai daerah yang banjir pada saat hujan dan kekeringan pada saat musim kemarau,” kata Kasi Perencanaan Teknis Dinas Pengairan Kab Bojonegoro, Retno Wulandari, Selasa (11/3).
Menurutnya, awalnya tahapan pembangunan embung diawali dengan survei tanah. Apabila lokasi yang dimaksud memenuhi syarat, maka pemerintah segera membangun embung yang dibutuhkan masyarakat.
”Namun, untuk embung tanah kas desa ini biasanya terkendala pada proses pengadaan tanah. Tanah kas desa yang diajukan tidak semuanya memenuhi syarat untuk dijadikan embung,” jelasnya.
Sedangkan untuk embung solovaley berada di tanah solovaley. Namun, untuk pembangunan embung solovaley ini terkendala izin Kementerian Pekerjaan Umum. Terutama di tahun 2013 yang sampai saat ini masih dalam proses pengajuan. Embung sendiri akan digunakan sebagai tampungan air pada musim hujan.
”Sehingga, pada saat musim kemarau bisa digunakan untuk mengatasi kekeringan yang kerap kali terjadi di Bojonegoro,” tegasnya.
Beberapa kriteria kelayakan tanah yang dimaksud diantaranya adalah posisi tanah, jenis tanah bisa digunakan sebagai penampung air atau tidak. Ada tim teknis khusus yang akan melakukan survei terhadap tanah yang akan digunakan untuk embung.
”Hingga tahun 2013 ini mulai dicetuskan lagi dengan program seribu embung yang akan dilaksanakan hingga tahun 2018. Nanti rencananya satu desa terdapat satu embung,” imbuhnya.
Untuk proses awal pembuatan embung ini, pihak desa harus mengajukan proposal kepada Dinas Pengairan dengan menyebutkan kebutuhan dan lokasi yang jelas. Sebab, terkadang ada pula kendala dari segi teknis, yakni lokasi yang tidak bisa dijangkau oleh alat berat. Sehingga, pembangunan embung terpaksa tidak bisa dilakukan. [bas]

Rate this article!
Tags: