Diknas Kota Mojokerto Terus Menambah Fasilitas Sekolah Inklusi

Kegiatan belajar mengajar di salah satu Sekolah Inklusi di Kota Mojokerto. [kariyadi setiawan/bhirawa].

Kota Mojokerto, Bhirawa
Atensi Pemkot Mojokerto terhadap fasilitas pendidikan bagi kelompok pelajar inklusi terus menuju trend positif. Melalui Dinas Pendidikan Kota Mojokerto gencar menambah fasilitas di sekolah reguler yang menerima peserta didik inklusi. Diantara lbaga pendidikan reguler yang saat ini dihuni kelompok siswa inklusi yakni  SDN Mentikan 1 dan SMPN 8 Kota Mojokerto.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, Amin Wachid menjelaskan, Diknas terus mengembangkan fasilitas antar-jemput dan fasilitas  jalan khusus di sekolah untuk siswa inklusi tersebut.
“Selain itu, di sekolah tetsebut kita akan terus membangun kamar mandi khusus untuk siswa inklusi. Kami akan berupaya untuk mengembangkan fasilitas untuk siswa inklusi tersebut hingga ideal dan memadahi,” kata Amin Wachid, Rabu (5/12).
Mantan Kepala DLH ini menambahkan, dua sekolah saat ini telah memiliki jumlah siswa inklusi sebanyak 12 orang.
“Di SMPN 8 Kota Mojokerto ada 6 siswa inklusi. Sedang SDN 1 Mentikan ada 6 siswa inklusi, kita berikan atensi lebih pada kelompok siswa inklusi ini,” tambah Amin Wachid.
Setiap tahun diperkirakan jumlah siswa inklusi akan bertambah. Nantinya, Amin juga akan menambah guru pendamping untuk siswa inklusi.
“Sementara, jumlah guru pendamping sudah mencukupi. Tapi kami akan menambah jumlahnya. Sebab, pendampingan untuk siswa inklusi saat proses belajar mengajar juga penting,” ujarnya.
Terkait program Dinas Pendidikan ini, Kepala Sekolah SMPN 8 Kota Mojokerto Gusti Udijani Dalem mengatakan, saat ini pihaknya fokus ke peserta didik lambat belajar. Karena, fasilitas dan tenaga pendamping masih belum memadai.
“Pendidikan inklusi di SMPN 8 masih berjalan dua tahun. Saat ini, kami fokus ke peserta didik lambat belajar,” ujarnya.
Udi sapaan akrabnya menyebutkan, SMPN 8 Kota Mojokerto memiliki satu guru pendamping untuk siswa inklusi. “Pendampingan siswa inklusi juga dibantu dengan guru bimbingan konseling yang menpunyai pengalaman. Tapi, kalau tahun depan ada penambahan jumlah siswa kita kekurangan,” tandasnya lagi. [kar]

Tags: