Dindik Jatim Gandeng Jerman Kembangkan SMK

BENDERA-JERMAN-INDONESIAPemprov Jatim, Bhirawa
Untuk memperkuat daya saing lulusan SMK , Dindik Jatim membuka kerja sama antar negara dengan Republik Federal Jerman. Dindik JatimĀ  memilih Jerman ,karena negara ini merupakan salah satu kiblat teknologi dunia. Selain itu pendidikan kejuruan berkembang baik di Negara asal produk mobil BMW itu.
Sebagai langkah awal, hari KamisĀ  (11/9) ini, Dindik akan mendatangkan sejumlah ahli pendidikan kejuruan dari Jerman. “Tokoh yang akan datang itu diantaranya Atase Pendidikan Jerman dan Kepala Dinas Pendidikan Jerman. Mereka akan membahas bagaimana mengembangkan SMK,” tutur Kepala Dindik Jatim Dr Harun MSi, Rabu (10/9).
Harun menjelaskan alasan memilih Jerman karena negara ini memiliki jumlah SMK yang lebih besar dibanding Indonesia. Di Indonesia perbandingan jumlah antara SMA dan SMK adalah 60 persen banding 40 persen, tetapi di Jerman perbandingan keduanya sudah mencapai 70 persen SMK banding 30 persen SMA. Dengan misi mengembangkan SMK di Jatim, Harun menyebutkan bahwa Indonesia layak belajar dari Jerman.
“Kami sedang menuju peningkatan jumlah SMK sehingga perbandingan dengan SMA 70 : 30. Terlebih Tahun 2015 kita akan menghadapi pasar bebas Asean. Tentunya akan membutuhkan persaingan yang lebih besar,” terang alumnus Lemhanas 2008 itu.
Dijelaskan Harun, SMK menjadi pilihannya karena sekolah ini melatih siswa lebih mandiri, siap bekerja dan tetap bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Selama ini masih ada anggapan yang salah. Lulusan SMK dipandang hanya kelas dua, padahal lulusan SMK justru memiliki kompetensi yang tidak dimiliki lulusan SMA.
Selain mengajak rembuk tokoh-tokoh Jerman, Dindik Jatim juga menguatkan kualifikasi lulusan SMK dengan bekerjasama sejumlah lembaga sertifikasi di Indonesia. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) Dindik Jatim, Hudiyono menambahkan, beberapa waktu lalu perwakilan Dindik Jatim juga pernah melakukan kunjungan studi banding ke Jerman.
“Di negara itu memang sangat luar biasa perkembangan SMK-nya. Karenanya begitu ada atase pendidikan yang akan berkunjung ke Indonesia, kita sambut gembira dengan membuka panggung diskusi ini,” jelas Hudiono.
Dikatakan Hudiono, acara akan digelar hari ini di Hotel Bumi Surabaya dan akan dihadiri secara langsung oleh Gubernur Jatim. Agar diskusi ini juga berimbas ke wilayah lain, pihaknya juga akan mengundang perwakilan dinas pendidikan dan guru berprestasi dari sepuluh provinsi di Indonesia.
Diantaranya Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lampung, Jambi, Batam, Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, Banten, Jawa Tengah dan NTB. “Kita berguru dari Jerman. Kita juga akan sharing dengan provinsi lain untuk mengembangkan SMK. Tidak ada salahnya kita belajar kepada yang memang lebih bagus,” tandasnya. [tam]

Tags: