Dindik Jatim Umumkan Nilai US SD/MI

3-tamDindik Jatim, Bhirawa
Hasil menggembirakan muncul dari nilai Ujian Sekolah (US) SD/MI yang diumumkan Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim , Senin(16/6). Dalam Daftar Kolektif Hasil Ujian Sekolah (DKHUS)disebutkan  nilai 9 dan 10 justru merata di hampir separuh peserta ujian se Jatim.
Dari tiga mata pelajaran (Mapel) yang diujikan, 45 sampai 51 persen peserta US se Jatim memperoleh nilai rata-rata tertinggi  pada interval 9,01 sampai 10,00. Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Harun mengatakan, pelaksanaan US yang pertama kalinya digelar oleh provinsi ini dianggap telah berjalan dengan sangat memuaskan.
“Sampai pada hasilnya juga memuaskan. Banyak siswa yang mendapat nilai rata-rata 9,01 sampai 10,” tutur Harun usai menyerahkan DKHUS SD/MI se Jatim di Hotel Satelit, Surabaya, Senin (16/5).
Dindik Jatim mencatat, siswa dengan nilai tertinggi antara 9,01 – 10,00 untuk mapel IPA terdapat 323.045 siswa atau 51 persen dari total peserta US SD/MI se Jatim. Sedangkan untuk mapel matematika sebanyak 47 persen atau 297.706 siswa dan Bahasa Indonesia sebanyak 45 persen atau 284.037.
“Peseta US SD/MI se Jatim itu sebanyak 633.692 siswa. Memang yang mendapat nilai tertinggi 9,01 – 10 paling sedikit adalah mapel Bahasa Indonesia. Ini akan menjadi dasar untuk memetakan pendidikan di Jatim,” tutur Harun.
Sebagai catatan , pada pelaksanaan US SD/MI soal ujian dibuat oleh Dindik jatim dengan proporsi soal 75 persen dari Jatim dan 25 persen dari pusat. Pencetakan dan pendistribusian dilaksanakan oleh Dindik Jatim. Sementara untuk scanning LJK dilaksanakan di daerah untuk seterusnya scoring dilakukan Dindik Jatim.
Ditanya mengenai peringkat daerah, jawaban Harun tetap sama seperti saat mengumumkan hasil UN SMP dan SMA sederajat. “Tidak ada peringkat. Ini sudah kebijakan secara nasional. Tidak ada juga siswa terbaik atau yang terburuk,” kata dia.
Kabid TK,SD dan Pendidikan Khusus (PK) Nuryanton menambahkan, meski nilai 9,01 – 10,00 bertebaran di hampir separuh peserta US SD/MI. Namun keputusan lulus atau tidak ada ditangan sekolah. Sebab, perbandingan nilai US dengan nilai rapor adalah 30 : 70.
Kalau nilai Matematikan 10, berarti saat dikonversi dengan nilai sekolah menjadi 3. Untuk menggenapinya, nilai tersebut ditambah dengan rata-rata nilai rapor kelas 4,5 dan 6.
“Jadi semua siswa yang mengikuti US SD/MI kemarin telah lulus. Kecuali dalam pelaksanaan kemarin memang tidak ikut. Sebab, salah satu sayarat kelulusan SD adalah mengikuti US,” tutur Nuryanto. Pria yang hobi mengoleksi miniature pesawat ini mengaku, ada 272 siswa dalam sudah tercatat dalam Daftar Nominasi Tetap (DNT) namun absen. Karena itu mereka secara otomatis dinyatakan tidak lulus.
Dari DKHUS yang didistribusikan ke daerah ini, nantinya akan diberikan langsung ke masing-masing sekolah. Selanjutnya oleh pihak sekolah sendiri yang akan mengonversi antara nilai US dan nilai rapor siswa.
“Bisa jadi setelah dikonversi dengan nilai rapor, nilai US murni yang awalnya 10 itu justru berkurang. Jadi 10 di US bukan jaminan 10 di Surat Keterangan Hasil Ujian Sekolah (SKHUS),” tutur dia.
Setelah proses konversi dilakukan di sekolah, Nuryanto menghimbau kepada masing-masing daerah untuk memberikan laporan secara kolekti terkait kelulusan. Sebab, sampai sekarang Dindik Jatim tidak memberikan keputusan apapun terkait kelulusan.
“Sejak awal kelulusan memang di tangan sekolah. Namun biasanya sekolah memiliki grade masing-masing untuk menentukan siswa yang berhak diluluskan atau tidak. Bahkan tak jarang yang grade-nya sampai 7,” pungkasnya.[tam]

Rate this article!
Tags: