Dinkes Jatim Catat 300 Kejadian Pasca Imunisasi Dilaporkan Kabupaten Sidoarjo

dr Rety dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur memaparkan masalah KIPI. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, dr Amalis Sholeha, mengatakan capaian vaksinasi covid-19 dosis ke-1 di Kab Sidoarjo, saat ini sudah sebesar 73.12% dari target sebesar 70%.

Meski demikian, Kab Sidoarjo masih punya pekerjaan rumah, karena capaian vaksinasi untuk kalangan Lansia masih sebesar 46.56%. Sedangkan targetnya sebesar 60%.

“Ini PR kita bersama. Agar Sidoarjo bisa segera berada pada level 1. Sehingga kegiatan ekonomi bisa segera berjalan dengan baik kembali, ” komentarnya, Kamis (21/10) kemarin, di ruang Delta Graha Setda Sidoarjo, dalam kegiatan rapat penanggulangan kejadian ikutan pasca Imuninasi (KIPI).

Pengelola program Imunisasi Dinkes Provinsi Jawa Timur, dr Rety Yosephin, mengingatkan kepada peserta rapat yang berasal dari Pokja KIPI Kab Sidoarjo itu, supaya semua kejadian ikutan pasca Imuniasi atau KIPI, khususnya covid-19, supaya dilaporkan. Jangan sampai malah ditutup-tutupi.

“Supaya tahu dan ada penanganan,” katanya.

Laporannya harus berjenjang mulai dari tingkat Puskesmas, Ke Dinas, ke Provinsi hingga ke Komda KIPI yang ada di Pusat.

Respon dari Kab Sidoarjo untuk KIPI yang termasuk ringan, cukup banyak. Ada mencapai sampai 300 an laporan. Sedangkan laporan untuk KIPI yang termasuk serius, tidak terlalu banyak .

Laporan KIPI dari Kabupateb/Kota di Jatim menurut dr Rety, juga cukup banyak, hanya pengecualian dari daerah-daerah tertentu saja.

Menurut dr Rety, kejadian ikutan pasca Imuninasi ini, hampir 90%, diakibatkan oleh penyakit penyerta dari yang divaksin. Bukan semuanya diakibatkan dari vaksinnya.

“Maka itu kalau sampai terjadi KIPI jangan takut,” ujarnya.

Meski demikian, dirinya minta kepada para tenaga kesehatan yang akan memvaksin, hendaknya teliti terhadap masa kedaluwarsa dari dosis vaksin. Jangan sampai kedaluwarsa. Dirinya mengaku pernah melihat ada dosis yang sempat kedaluwarsa, untung saja tidak sampai menimbulkan masalah.

Dalam kesempatan yang sama, disampaikan oleh Kasi Surveilan dan Imuninasi Dinkes Kab Sidoarjo, Qudrotin S. Keb, di Kab Sidoarjo sudah dibentuk Pokja KIPI. yang berasal dari Puskesmas, rumah sakit dan melibatkan Dinas Kesehatan.

Menurut Qudrotin setiap selesai kegiatan imunisasi, diharapkan tidak sampai ada kejadian ikutan pasca imunisasi. Meskipun demikian, petugas kesehatan tetap selalu waspada.(kus)

Tags: