Dinsos Jatim Lakukan Pembinaan Pilar Partisipasi Sosial

Surabaya, Bhirawa
Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur (Dinsos Jatim) melangsungkan kegiatan Pembinaan Pilar-Pilar Partisipasi Sosial dalam Reformasi Perlindungan Sosial memasuki Era New Normal, dan diikuti 38 Koordinator TKSK, 38 Koordinator Kabupaten Pendamping PKH, 38 Pendamping LKS Lanjut Usia, dan seluruh Kepala UPT Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.

Kepala Dinsos Jatim, Dr Alwi mengatakan, memasuki adaptasi kebiasaan baru pada era new normal harus didukung semua unsur masyarakat.

“Keterlibatan pilar-pilar sosial memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat, utamanya masyarakat lapisan bawah sangatlah memiliki arti bagi percepatan transformasi budaya hidup sehat pada masyarakat,” katanya,

Kegiatan ini dihadiri Gubernur Prov.Jawa Timur, selanjutnya juga ada penyampaian materi dari Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, penyampaian materi oleh Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Kemensos RI.

Selanjutnya juga ada penyampaian materi tentang Kebijakan Provinsi Jawa Timur dalam penangan lanjut usia di Jawa Timur oleh Bappeda Jatim, dan penyampaian materi tentang kendala dan problema penanganan LU d Jawa Timur oleh Koordinator LKS LU Jawa Timur.

Didalam kegiatan itu juga ada penyerahan simbolis berupa penyerahan bingkisan / Souvenir kepada Perintis Kemerdekaan / Janda Perintis Kemerdekaan, yaitu Ny. Mariati Janda Moh. Sirab warga Sawahan, Turen, Malang dan Ny. Sholikhatin Janda Soetadhi, MS warga Desa Tanggung, Turen, Malang.

Kemudian dilanjutkan juga penyerahan tali asih TKSK pada Suntoro (Koordinator TKSK Kota Batu), Penyerahan Bansos PKH Plus Sebanyak 5 orang dari KPM PKH Kota Batu.

Dalam pembinaan pilar sosial juga ada launching Launching Inovasi Pelayanan Publik, seperti : Inovasi layanan bagi jasa tuna netra yang dikemas secara mobile ( JANETA ), Ambulance menyapa lansia menuju sejahtera berbasis masyarakat (AMALIA JUARA MAS).

Kemudian kegiatan out track/penjangkauan manajemen assessment bina laras Pasuruan/rehabilitasi sosial berbasis masyarakat (KACAMATA BL PRAS ). Terakhir, Program wisata edukasi disabilitas daksa (PROWES DIFA ).

“Pro Wes Difa ini sudah masuk dalam 45 besar kompetisi Inovasi Pelayanan Publik,” katanya. [rac]

Tags: