Dirikan Posko PP Sendiri, PMI Jatim Mampu Memberikan Pelayanan Terbaik

Sekretaris PMI Provinsi Jawa Timur DR. Edi Purwinarto, M.Si (tengah) saat berada di Posko PP PMI Pasuruan yang siap memberikan bantuan pelayanaan kesehatan.

Surabaya, Bhirawa
Selama masa Lebaran, Posko Pertolongan Pertama (PP) PMI (Palang Merah Indonesia) mampu memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik yang mengalami gangguan kesehatan selama di perjalanan.
Sekretaris PMI Provinsi Jawa Timur DR. Edi Purwinarto, M.Si mengungkapkan Posko PMI ini mulai berdiri sejak tanggal 1 hingga 9 Juni 2019 dan Posko PP PMI ini juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, Polisi, DLLAJR dan instansi terkait.
“Saya senang melihat PMI itu bisa mendirikan tenda Posko PP sendiri tanpa nunut instansi yang lain, meskipun kita ini bekerjasama. Namun alangkah baiknya jika memiliki tenda posko sendiri, salah satunya seperti di PMI Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Jombang dan di daerah lainnya. Bekerjasama dengan instansi yang lain tetap, jangan sampai dihilangkan meski punya tenda posko sendiri. Kalau bisa mendirikan tenda posko sendiri, buat apa nunut tenda yang lain,” terangnya, Selasa (18/6).
Edi berharap PMI-PMI yang lain di Jawa Timur juga seperti mereka dengan mendirikan tenda Posko PP Lebaran sendiri tanpa nunut tenda instansi lain lengkap dengan personil dan perlengkapannya di tahun-tahun yang akan datang.
Posko PP sendiri didirikan guna menolong para pemudik yang akan pulang kampung jika mengalami kendala dengan kesehatan. Saat mengalami kelelahan bisa beristirahat, cek tekanan darah naik maupun turun.
Jika mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju kampung halamannya juga bisa meminta pertolongan pada PMI yang ada disekitar lokasi untuk diberikan pertolongan pertama.
Berdasarkan Laporan Posko Rest Area Cafe Gumitir Jember tercatat telah memberi pertolongan pertama kepada 3 korban Lakalantas dan 15 pemudik cek kesehatan, sedangkan Posko Klinik Pratama PMI Kabupaten Jember, Jl. Brawijaya Nomor 61 A Jubung, tercatat memberikan layanan ambulans dan pertolongan pertama kepada 14 korban Lakalantas.
“Petugas yang di tugaskan sesuai dengan spesialisasi dilapangan dan sesuai dengan perlengkapan yang tersedia di posko. Kalau petugasnya mumpuni dan perlengkapannya ada, akan lebih mudah memberikan pelayanan pada pemudik yang membutuhkan pertolongan,” jelasnya. [riq]

Tags: