Dishutbun Pamekasan Bantu 500 Bibit Tembakau

8-tembakauPamekasan, Bhirawa
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pamekasan, Jatim, memberikan bantuan sebanyak 500 kilogram bibit tembakau jenis prancak 95 kepada para petani pada musim tanam tembakau 2014.
Kepala Dishutbun Pamekasan Ajib Abdullah, Senin, menjelaskan pemberian bantuan bibit tembakau itu dilakukan melalui kelompok tani yang tersebar di 13 kecamatan, sda juga yang diberikan kepada masyarakat secara langsung.
“Kami memberikan bantuan jenis bibit prancak 95, karena jenis bibit ini yang bagus menurut hasil penelitian dan cocok untuk lahan tembakau di Pamekasan ini,” kata Ajib Abdullah, Senin (16/6).
Pola pemberian bantuan kali ini, menurut Ajib berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni dengan memberikan bibit secara langsung. “Kalau tahun lalu kan berupa bibit yang sudah berbentuk pohon,” terang Ajib.
Sedangkan, pada musim tanam tembakau kali ini, jenis bantuan yang diberikan adalah bibit yang masih berbentuk biji, bukan yang telah berupa pohon.
Menurut Ajib Abdullah, pihaknya sengaja mengubah pola bantuan bibit itu, karena petani memiliki tempat penangkaran bibit sendiri. Disamping itu, dari sisi anggaran juga lebih hemat, karena pemerintah tidak perlu mengalokasikan anggaran untuk biaya perawatan dan pemeliharaan.
Proyeksi luas areal tanaman tembakau di Kabupaten Pamekasan pada musim tanam kali ini 32.205 hektare, meliputi lahan tegal, perbukitan dan dan lahan persawahan.
Untuk lahan perbukitan atau pegunungan proyeksi luas areal lahan tembakau Pamekasan diperkirakan mencapai 5.734 haktare, tersebar di tujuh kecamatan yakni Kecamatan Kadur seluas 794 hektare, Palengaan 1.077 hektare, Pakong 224 hektare, Waru 1.062 hektare, Batumarmar 896 hektare dan wilayah Kecamatan Pasean seluas 1.070 hektare.
Sedangkan luas lahan tembakau tegal mencapai 15.922 hektare, tersebar di 13 kecamatan di Pamekasan dan untuk lahan persawahan mencapai 10.549 hektare.
Menurut Ajib Abdullah, dari proyeksi tanam berdasarkan luas areal yang ada, realisasi tanam tembakau di Pamekasan tidak sama, bergantung pada keinginan petani dan musim. “Jika kemarau berlangsung dengan bagus, dalam artian tidak sering hujan, biasanya petani akan banyak yang menanam tembakau,” ujarnya.
Namun, sebaliknya, jika cuaca tidak bersahabat dan sering turun hujan, biasanya petani sangat sedikit yang menanam tembakau.
“Berdasarkan prakiraan, tahun ini cuaca bagus, dan kemungkinan akan banyak petani yang akan menanam tembakau,” ucapnya. [din.ant]

Tags: