Diskoperindag Intens Membranding Ijen Geopark pada Pelaku IKM

Diskoperindag Bondowoso lakukan sosialisasi pada pelaku IKM Geoproduk – Ijen Geopark menuju industri 4.0. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa.
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bondowoso gencar melakukan percepatan digitalisasi pada pelaku IKM Geoproduk – Ijen Geopark menuju industri 4.0 yang dikemas dalam bentuk kegiatan sosialisasi.

Kepala Diskoperindag Bondowoso, Drs Sigit Purnomo, MM, menyampaikan bahwa hal ini dilakukan guna menyiapkan pelaku IKM (Industri Kecil dan Menengah) untuk kemudian bisa menangkap apa saja yang menjadi peluang bisnis di era industri 4.0 ini. “Menyiapkan pelaku IKM untuk menangkap peluang bisnis di era industri 4.0,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (29/9).

Menurutnya, jika melihat tentang peluang pasar yang saat ini cukup besar dan juga pola bisnis pelaku IKM yang sudah harus mengikuti perubahan perilaku konsumen. Maka secara pasti, produsen harus tau apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen. “Di era digitalisasi, apalagi di tengah pandemi ini, perubahan perilaku konsumen sangat mendominasi,” urainya.

Sementara itu saat dikonfirmasi ditempat terpisah, Kepala Sekssi Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Diskoperindag, Iffah Febriyani, ST, memaparkan bahwa Diskoperindag Bondowoso saat ini intens membranding produk-produk IKM binaannya dengan melakukan sosialisasi-sosialisasi. “Demi menuju Ijen Geopark, semua produk IKM binaan kami harus bisa menjadi Geoproduk,” katanya.

Dia mengaku, jika sosialisasi dan pelatihan ini terus gencar dilaksanakan oleh pihaknya kepada para pelaku usaha dari semua komodity. Yang mana, dari semua kemasan produk IKM ini kemudian ditambahi logo Bondowoso Ijen Geopark. “Intinya, untuk menonjolkan Ijen Geopark, agar Bondowoso lebih dikenal. Salah satunya melalui produk-produk IKM binaan kami,” terangnya.

Dijelaskannya, dengan menyajikan profil produk yang menarik dengan bermodalkan smartphone. Maka pelaku IKM bisa menyuguhkan gambar produknya melalui pasar, dengan menggugah kepada konsumen agar lebih tertarik untuk membeli.

“Selain menyuguhkan produk yang kece, membuat copy wrinting yang dapat memikat hati calon pembeli serta mengisi konten bisnisnya bukan hanya produk akhir saja, tapi mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi dan pelayanan after sales,” jelasnya.

Tak cukup itu, pihaknya meminta agar pelaku IKM untuk memisahkan akun pribadi dengan akun bisnis yang dimilikinya. “Untuk lebih memudahkan menawarkan produknya dan untuk lebih fokus pada lapak penjualannya. Jadi ndak nyampur, akun pribadi dan akun buat dodolan produknya (jualan barang-red),” pungkasnya.[san]

Tags: