Disperindag Kabupaten Blitar Studi Lapang Ke Kabupaten Bogor

Tampak para peserta saat melakukan Study Lapang Pelatihan Peningkatan Mutu Produk Olahan Pangan di Kabupaten Bogor mulai tanggal 3-7 Desember 2018 kemarin. [Hartono/Bhirawa]

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Dalam rangka meningkatkan mutu Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Blitar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Blitar ajak para peserta pelatihan untuk melakukan Study Lapang Pelatihan Peningkatan Mutu Produk Olahan Pangan di Kabupaten Bogor mulaai tanggal 3-7 Desember 2018 kemarin.
Kepala Disperindag Kabupaten Blitar, Puguh Imam Susanto mengatakan dalam rangka meningkatkan Mutu Produk Olahan Pangan yang ada di Kabupaten Blitar, Disperindag Kabupaten Blitar gelar Pelatihan sekaligus Study Lapang Pelatihan Peningkatan Mutu Produk Olahan Pangan di Kabupaten Bogor yang telah dilaksanakan pada tanggal 3-7 Desember 2018 kemarin.
“Kami ingin peserta Pelatihan selain mengetahui bagaimana mempraktekannya juga mengetahui kondisi daerah lain seperti di Kabupaten Bogor dengan melakukan Study Lapang secara langsung,” kata Puguh Imam Susanto.
Ditambahkan Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Blitar, Widyo Guntoro, kegiatan Study Lapang Pelatihan Peningkatan Mutu Produk Olahan Pangan di Kabupaten Bogor ini mengunjungi beberapa lokasi diantaranya Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor, Kantor Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Rumah Produksi Manisan Pala Desa Dramaga, Rumah Produksi Sirup dan Minuman Pala Desa Sukadamai, PT. Agrenesia, Rumah Produksi dan Gerai Lapis Sangkuriang Bogor.
“Selama kunjungan di beberapa tempat di Kabupaten Bogor ini, peserta mendapatkan banyak pengalaman yang bisa diadopsi dan diterapkan ke Blitar nantinya,” terang Widyo Guntoro.
Lanjut Widyo Guntoro, pihaknya juga berharap dengan telah mengikuti Study Lapang beberapa hari ini bisa memberikan motivasi dan inspirasi kepada para peserta Study Lapang dalam upaya peningkatan usaha, menambah pengetahuan dan membuka wawasan peserta dalam pengelolaan usaha, kebutuhan informasi dan pentingnya jaringan pasar, menambah pengetahuan teknis, rekayasa alat produksi, tata letak (lay out), SOP dalam proses produksi untuk meningkatkan efisiensi dalam rangka peningkatan daya saing.
“Serta menambah pengetahuan peserta studi lapang tentang unsur-unsur penting dalam sebuah produk selain produk inti. Antara lain design kemasan, label maupun sertifikasi,” jelasnya.
Selain itu diakui Guntoro karena peserta kegiatan Study Lapang ini masih skala usaha mikro dan kecil, sehingga pihaknya merasa masih perlu adanya pelatihan teknis lanjutan kedepannya untuk siap bersaing dengan dunia usaha luar.
“Terutama pendampingan dan fasilitasi serta sertifikasi, khususnya di bidang manajerial dan pasar agar mereka kedepan lebih siap untuk bersaing dengan dunia usaha luar,” pungkasnya. [adv.htn]

Tags: