Disperindag Kota Mojokerto Imbau Warga Tak Panik, Stok Bahan Pangan Aman

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Kepala Disperindag Ruby Hartoyo saat melakukan sidak di Pasar Tanjung Kota Mojokerto. [Kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Di tengah merebaknya kasus virus corona di Indonesia, tak dipungkiri membuat banyak masyarakat mengalami panic buying (membeli barang secara besar-besaran). Wali Kota Mojokerto melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mojokerto memastikan stok sembilan bahan pokok (sembako) di Kota Mojokerto aman.
Kepala Disperindag Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo mengatakan, masyarakat Kota Mojokerto tidak perlu khawatir akan ketersediaan kebutuhan bahan makanan pokok. “Stok pangan aman. Memang Corona ini bukan hanya sekedar isu atau hoaks. Virus ini tidak nampak, tapi aksinya begitu nyata,” ungkapnya.
Ruby meminta semuanya waspada tapi jangan sampai terjadi kepanikan dan panic buying di masyarakat. Menurutnya, pihaknya tidak ada pembatasan pembelian bahan makanan pokok di Kota Mojokerto sehingga tidak terjadi panic buying di masyarakat.
“Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan penyetokan dalam kapasitas yang besar. Dengan demikian, nantinya tidak akan muncul panic buying di pasar. Kalau untuk pasar tradisional tidak ada pembatasan, tapi kalau di toko modern mungkin ada. Karena stok di toko modern tidak banyak,” ujarnya.
Pemkot Mojokerto sendiri terus berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP). Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pangan bahan pokok di Kota Mojokerto aman.
“Ada beberapa harga naik, kisaran 20 persen harga gula pasir. Selain itu yang naik sangat signifikan cabai. Karena suplay menurun jadi harganya naik signifikan. Sembako yang lain masih stabil tapi informasi dari TPIP, gula impor Sudah masuk dan akan didistribusikan melalui TPID se-Indonesia,” jelas mantan Kepala Dinas Perhubungan ini.
Dari pantauan Bhirawa stok bahan pangan di Pasar Tanjung masih melimpah. Alumnus STPDN ini juga sudan menindaklanjuti Surat Edaran (SE) dari Wali Kota sesuai dengan SE yang dikeluarkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto terkait dengan adanya kenaikan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp50 ribu.
“Mulai bulan April dinaikan Rp50 ribu sehingga menjadi 200 ribu dalam rangka bagaimana masyarakat penerima manfaat bisa tercukupi kebutuhan dasarnya ditengah mewabahnya virus corona ini,” tandasnya. [Kar]

Tags: