Distan Waspadai Serangan OPT Pertanian

Pemprov, Bhirawa
Musim penghujan tentunya tidak jauh dari adanya serangan  OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Terbukti,  Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Jatim, serangan OPT sepanjang 2013 meluas.
Pada musim penghujan, serangan tikus paling dominan dengan peningkatan mencapai 74%. Untuk serangan wereng batang coklat juga naik 58,95% dan penyakit Tungro meningkat 371,33%.
“Daerah yang mengalami serangan tikus paling parah adalah Jember. Ada beberapa strategi dalam pengendalian hama tikus, diantaranya dengan melakukan grebekan oleh Gapoktan atau dengan memberikan umpan,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Jatim, Kentut Marsudi, Minggu (9/3).
Ia juga sudah mengimbau petani agar tidak lengah setelah panen. “Pengendalian harus terus dilakukan agar populasi tikus tidak meningkat. Karena biasanya, petani lengah saat ladang tidak ditanami, mereka mengira tikus sudah tidak ada padahal sebenarnya ada,” katanya.
Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jatim, Ahmad Nurfalakhi menguraikan peningkatan hama dipicu musim penghujan yang lebih panjang. Saat bersamaan petani lebih banyak menanam padi. “Tikus naik karena penanaman padi terus ada dan wereng karena cuaca lembab,” jelasnya.
Menurutnya, fenomena serupa bisa berulang tahun ini akibat hujan yang diprediksi lebih panjang dari kemarau. Oleh karena itu, petani diminta mengamati persemaian untuk musim tanam yang mulai bulan ini.
Bila mulai benih sudah terlihat telur wereng, sambungnya, langsung isolasi dan dibersihkan sejak di bibit sehingga tidak meluas. Pengamatan ini diharapkan bisa dilakukan petani sendiri mengingat keterbatasan petugas pemantau hama. Setelah itu, lanjut dia, pertanaman harus serentak, maksimal 1-10 hari perbedaan tanam dalam satu kawasan. Ini agar serangan tidak meluas.
Dalam peta produksi komoditas pangan nasional, Jatim berkontribusi 17,7% untuk padi, 31,2% untuk jagung dan 42,4% untuk kedelai. Produksi padi Jatim pada 2013 12 juta ton dari produksi nasional 71,2 juta ton. Sedangkan produksi jagung 5,7 juta ton dari produksi nasional 18,5 juta ton. Produksi kedelai Jatim periode yang sama 329.461 ton dari produksi nasional 780.163 ton. [rac]

Tags: