Distribusi Bantuan Korban Banjir Bandang dan Longsor Tiris Gunakan Trail

Medan yang terjal pendistribusian bantual dengan trail.

(Warga Mulai Kesulitan Air Bersih, Listrik Padam) 

Kab Probolinggo, Bhirawa
Bencana banjir bandang dan tanah longsor di Tiris jadi perhatian bersama. Bantuan untuk korban bencana pun mulai berdatangan di Desa Andungbiru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mulai menyalurkan bantuan itu pada korban. Sulitnya medan, membuat petugas harus mengantar sendiri bantuan ke rumah-rumah warga dengan trail. Terutama yang terisolasi.
Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto, Jum,atn 14/12 mengatakan, semua bantuan yang datang untuk korban bencana masuk posko untuk didata. Kemudian, pihaknya menyalurkan bantuan itu sesuai data korban terdampak. Sehingga, bantuan itu tersalurkan pada yang berhak atau tidak salah sasaran.
“Semua bantuan yang datang, bisa dilihat datanya di posko. Apa saja dan darimana, dicatat,” ujarnya. Anung menjelaskan, pihaknya pun sudah menyalurkan bantuan sembako untuk korban bencana. Sehingga, korban bencana tidak lagi memikirkan untuk mencari makan harus kemana.
Sebab, selain disiapkan dapur umum, pihaknya juga memberikan bantuan sembako langsung. “Termasuk bantuan terpal selimut juga diberikan pada korban bencana. Terutama korban yang rumahnya rusak total atau terhanyut banjir,” terangnya.
Disinggung soal sumber bantuan? Anung menjelaskan, sumber bantuan yang pasti dari Pemkab dan Pemprov Jatim. Dimana, pihaknya sudah koordinasi dengan BPBD Provinsi Jatim terkait bantuan korban bencana. Oleh karena itu, pihaknya pun kini tengah melakukan pendataan apa saja yang dibutuhkan dan perlu dibantu oleh Provinsi.
“Kami pasti menerima semua bantuan yang masuk. Tapi, akan lebih baik, bantuan yang datang itu sesuai kebutuhan di lokasi banjir. Seperti sembako dan lainnya. Kami sekarang mendata dan akan diserahkan ke Provinsi,” katanya.

Warga Andungbiru perbaiki pipa yang rusak usai diterjang banjir bandang.

Sementara itu, pemkab telah menyiapkan dapur umum untuk korban bencana banjir dan longsor. Hanya saja, mobil dapur umum milik Dinas Sosial (Dinsos) tidak bisa naik langsung ke lokasi banjir. Dengan alasan, medan sulit yang membahayakan dan bisa membuat truk dapur umum terguling.
Karena itu, Dinsos memutuskan dapur umum ditempatkan di rumah warga. Mobil dapur umum Dinsos pun terparkir di kantor Kecamatan Tiris. Sedangkan logistik dapur umum, diangkut naik ke atas lokasi banjir. Sehingga, tidak jauh dengan korban terdampak banjir dan longsor.
Kepala Dinsos Kabupaten Probolinggo Retno Ngastiti Djuwitani mengatakan, sesuai rencana, dapur umum telah tiba Rabu (12/12) di Kecamatan Tiris. Namun, karena kondisi akses jalan yang sulit dan bisa berbahaya, akhirnya diputuskan mobil dapur umum hanya sampai di kantor Kecamatan Tiris.
Selain menyiapkan dapur umum, dikatakan Retno, pihaknya juga tengah melakukan assessment pendataan korban terdampak bencana banjir longsor. Selanjutnya, pihaknya akan koordinasikan dan ajukan ke Kementerian Sosial. Termasuk, dua korban longsor yang tewas tersebut. Biasanya, ada santunan kematian bagi korban bencana dari Kementerian Sosial, paparnya.
Hari keempat pascabencana banjir bandang dan tanah longsor, situasi di Desa Andungbiru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, belum pulih. Tidak hanya akses jalan, warga juga kesulitan air bersih dan listrik. Maklum, musibah itu juga merusak jaringan listrik dan pipa PDAM. Sejak Kamis 13/12, petugas PLN tengah memperbaiki aliran listrik yang rusak. Hanya di Dusun Krajan, Desa Andungbiru, yang sudah selesai perbaikannya, ungkapnya.
Sedangkan dusun-dusun yang terisolasi, masih dalam proses perbaikan. Yakni, Dusun Kedaton dan Lawang Kedaton. Sebab, ada dua trafo yang masih bermasalah dan perlu perbaikan.”Kami masih proses perbaikan aliran listriknya. Sekarang listrik sudah hidup kembali, tapi masih sampai di Dusun Krajan,” lanjutnya.
Proses perbaikan sendiri, tidak hanya di satu titik. Tetapi perbaikan dan pengecekan di banyak titik. Bahkan, ada beberapa tiang yang roboh atau miring yang harus dipasang baru. “Untuk daerah atas jembatan yang putus, masih belum bisa. Di sana, ada trafo yang rusak juga butuh perbaikan,” katanya.
Selain itu, kesulitan air bersih saat ini menjadi pokok persoalan masyarakat terdampak bencana banjir longsor. Bagi masyarakat tempat tinggalnya tidak jauh dari sumber air terjun di tepi jalan dekat kantor balai desa, masih bisa teratasi. Tetapi, bagi warga dusun-dusun yang jauh dari sumber air terjun, sangat membutuhkan air bersih, ujarnya.
Direktur PDAM Kabupaten Probolinggo Gandhi Hartoyo tidak menampik aliran air PDAM untuk masyarakat terganggu. Pihaknya kini tengah berupaya mengebut perbaikan perpipaannya, supaya hari ini bisa mengalir. Untuk penanggulangan, air bersih di-droping oleh BPBD menggunakan truk tangki.
Mengingat, akibat bencana itu, dua tandon yang dimiliki PDAM di daerah atas, rusak parah tertimpa longsor. “Ada sekitar 250 meter pipa 4 dim yang hilang karena terbawa banjir bandang,” tambahnya.(Wap)

Tags: