Dorong Sekolah Manfaatkan Wilayah Gerbang Kertasusilo

Wahid Wahyudi

Perkuat Kerjasama DUDI
Gresik, Bhirawa
Kepala Dimas Pendidikan (Dindik) Jatim, Wahid Wahyudi menghimbau para Kepala SMA/SMK dan PKPLK di wilayah Kota Kabupaten Gresik, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten/Kota Mojokerto, Kota Surabaya da Sidoarjo, untuk memberikan perhatian khusus pendidikan vokasional. Baik Double Track atau SMK. Dimana dalam tata ruang perekonomian, kawasan ini paling berkembang di Jatim. Dengan 50% lebih ekonomi Jatim berada di Gerbang Kertasusila.
Menurut Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi, usai mengisi kegiatan Silaturahmi dan Pembinaan SMA/SMK dan PK-PLK di lingkungan Cabdindik Jatim wilayah Kabupaten Gresik dan Mojokerto, Rabu (11/3) kemarin, bisa dilihat tantangan besar di Gresik dan Mojokerto adalah industri yang jumlahnya cukup besar. Karena itu kepala sekolah harus melakukan koordinasi secara intensif dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) sekitarnya. Termasuk luar daerah di Kalimantan dan berbagai negara. Jurusan apa yang bisa disumbang tenaga kerja di Indonesia. Sehingga kurikulum yang akan dilakukan di sekolah matching dengan (kebutuhan) DUDI,
Wahid menjelaska, kepala sekolah juga harus melihat alumninya dengan kompetensi yang dimiliki sekolah. Jika kompetensi tertentu sudah jenuh dengan alumni banyak, Wahid menyarankan agar jurusan itu ditutup. Namun, jika kompetensi baru dibutuhkan DUDI pihaknya akan sangat mendukung adanya perubahan kompetensi itu.
“Di era revolusi industri berbasis teknologi digital ini kebutuhan industri dengan komptensi tertentu berubah dengan cepat. Maka tugas kapala sekolah tidak hanya di sekolah. Tidak hanya melakukan pendidikan dan tidak hanya memberi keterampilan saja. Tapi kami juga meminta para Kepala Sekolah bisa memfasilitasi anak didiknya yang ingin bekerja bisa mendapatkan pekerjaan, dan yang melanjutkan ke PT juga memiliki daya siang untuk bertarung dengan alumni yang lain,” jelas dia.
Wahid juga menambahkan, dalam wilayah Gerbang Kertasusila, ada beberapa hal yang perlu dilihat stakeholder pendidikan. Seperti potensi pekerja lokal. Karena daerah Gresik merupakan wilayah industri dan pelabuhan.
“Saya yakin DUDI disini membutuhkan kompetensi tertentu. Termasuk daerah maritim. Karena itu jika perlu dibuka sekolah maritim usulakan ke Dindik. Karena kami akan mendukung kompetensi di daerah itu,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik, Moh Qosim, memberikan apresiasi atas sinergitas yang dibangun Dindik Jatim. Apalagi visi misi yang disampaikan berkiatan dengan pembangunan SDM berkualitas.
Ketua Dewan Pendidikan Jatim, Prof Akhmad Muzakki menambahkan, adanya penguatan urban jasa berbasis SDM. Karena kini tidak hanya sekedar kompetensi akademik tapi juga manajerial. Selain itu juga keterampilan entrepeneur. Mengingat ke depan pengelolaan fiskal sekolah akan menggunakan jejaring DUDI dan menjual latanan produk. ”Jadi tak lagi tergantung pada BPOPP atau BOS,” jelasnya. [ina]

Tags: