DPRD Kabupaten Gresik Sahkan R-APBD Tahun 2019

Sidang paripurna DPRD Gresik dengan agenda Pandangan Akhir Fraksi dan Pengambilan Keputusan terhadap Nota R – APBD tahun anggaran 2019. [ rokim/bhirawa]

(Fraksi PDIP dan PAN Tolak Pembangunan Islamic Center) 

Gresik, Bhirawa
Dalam rapat paripurna Pandangan Akhir (PA) fraksi dan pengambilan keputusan terhadap Nota R-APBD Tahun Anggaran .019. Meski tujuh fraksi menerima, namun dua fraksi menolak pembangunan Gedung Islamic Center, agar anggaran dialihkan untuk pembangunan Puskesmas dan jalan kabupaten.
Pandangan akhir Fraksi PDIP yang dibacakan Jumanto SH, fraksi PDIP menolak pembangunan Islamic Center di daerah selatan. Karena misi peningkatan pengamalan nilai – nilai agama dan kehidupan masyarakat, serta untuk menumbuhkan perilaku masyarakat yang berakhlaak mulia tidak harus dengan pembangunan Islamic Center.
Angaran sebesar Rp20 miliar bisa dialihkan pada pembangunan RS di daerah selatan. Juga pembangunan jalan kabupaten segera dituntaskan, seperti sepanjang Jl Pangkah Wetan – ke Delegan atau jalan kabuapten yang ada di Desa Betoyo, Kec Manyar.
Begitu juga banyaknya pabrik, seharusnya bisa menurunkan angka pengangguran dan juga angka kemiskinan. ”Jangan sampai kalah dengan kabupaten sekitar, yang justru bisa menurunkan angka kemiskinan seperti Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan,” ujarnya.
Ditambahkan Jumanto, pada Dinas Pendidikan apresiasi bupati segera mengadakan lelang kilat seragam gratis bagi siswa, bisa dibagikan sebelum tahun ajaran baru dilaksanakan, upaya itu harus benar dilaksanakan dan jangan hanya wacana.
Menurut Jubir F-PAN DPRD Gresik, Mohammad Reban, rencana anggaran proyek Islamic Center senilai Rp20 miliar perlu ditinjau kembali. Pasalnya, masih banyak persoalan yang lebih penting dan menyentuh kepentingan masyarakat.
”Di samping itu juga Fraksi PAN belum memperoleh penjelasan atas studi kelayakan, atau mungkin belum ada. Nota kesepakatan kegiatan tahun jama’ juga belum kami terima,” ujarnya.
Untuk itu, F-PAN tidak menyetujui rencana pembangunan Islamic Center. Karena harus ada studi kelayakan dan nota kesepahaman terlebih dulu, untuk disampaikan kepada fraksi – fraksi. Sehingga kami berpendapat supaya alokasi anggaran pembangunan Islamic Center bisa dialihkan untuk penanggulangan banjir, pembangunan RS di wilayah selatan atau revitalisasi Puskesmas yang belum selesai.
Juru bicara Fraksi PPP, Espar menambahkan, untuk pembanguna Islamic Center. Fraksi PPP masih memandang belum urgen, disaat pemerintah belum mampu memberikan kesejahteraan kepada THL, guru honorer, honorer kesehatan, guru swasta, serta infra struktur yang urgen. Penyesuaian TTP sebesar Rp90 miliar dijadikan pendorong optimalisasi pelayanan publik melalui perubahan mindset aparatur untuk melayani bukan dilayani, dan terciptanya pemerintahan yang baik untuk kesejahteraan rakyat.
Sementar itu, Wakil Ketua DPRD Gresik, Nur Qolib, yang memimpin rapat paripurna mengatakan, pembangunan Islamic Center sudah disepakati bersama. Namun catatannya, sebelum dilakukan pembangunan harus dilakukan FS dan disampaikan ke dewan untuk dimintakan persetujuan. Setelah ada persetujuan baru pembangunanya bisa dilaksanakan. [kim.adv]

Tags: