dr Adi Nugroho: Stok Darah di Kabupaten Probolinggo Kosong

Golongan darah A di PMI kraksaan kosong.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Probolinggo semakin menipis. Perkaranya, di masa pandemi korona ini jumlah pendonor menurun hingga 50 persen. Sedangkan PMI kota Probolinggo terus berupaya bekerjasama dengan berbagai elemen termasuk kampung donor darah.

Menurut Kepala UDD PMI Kabupaten Probolinggo dr Adi Nugroho, Senin 1/6/2020, PMI sejatinya selama pandemi tidak menghentikan kegiatan donor darah. Itu, dilakukan guna menjaga pasokan darah agar tetap ada dan tidak sampai kosong. “Kami terus menjaga ketersediaan. Meskipun begitu, stok darah masih menipis,” katanya.

Selama kegiatan, pihaknya menjalankan protokol kesehatan ketat. Bagi mereka yang hendak berdonor, harus dalam keadaan bersih. Menggunakan hand sanitizer dan bermasker. “Tentunya protokol kesehatan kami perketat. Karena kan tidak seperti masa biasanya,” terangnya.

Walau tetap digelar, peminat donor darah menurun. Jika biasanya di satu titik kegiatan berjumlah 60 orang, di masa pandemi ini hanya sekitar 30 orang. Itu pun yang didapat stok darah tidak merata. Kadang banyak yang AB, B, atau O. “Karena itu, menjadikan pasokan dengan jumlah pendonor tidak imbang. Sehingga, stok darah menipis. Bahkan, untuk golongan darah A saat ini kosong,” tandasnya.

Saat ini keseluruhan kantong darah berjumlah 44. Jumlah tersebut diprediksi hanya cukup dua minggu saja. Karena itu, pihaknya berencana dalam waktu dekat akan menggelar kegiatan. PMI sendiri telah menjadwal ada tiga titik yang akan dilakukan kegiatan donor darah. “Sudah kami jadwalkan setelah Lebaran ini. Ada tiga titik. Juga bagi yang memang biasa donor darah bisa langsung ke PMI. Pasti kami layani,” ungkapnya.

Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Probolinggo menerapkan berbagai siasat untuk menjaga stok darah selama Ramadhan 1441 Hijriah hingga paska ramadhan, termasuk bekerja sama dengan pusat perbelanjaan dan Kampung Donor Darah.

“Kami mendirikan tenda di alun-alun Kota Probolinggo setiap minggunya, di hari Selasa/Jumat untuk aktivitas donor darah. Kemudian bekerja sama dengan salah satu pusat perbelanjaan di Jalan Dr Soetomo dan masyarakat di Kampung Donor Darah (Dora),” kata Direktur Unit Donor Darah PMI Kota Probolinggo dr Cik Kahadi.

Ia mengatakan PMI menerapkan cara-cara itu untuk menjaga persediaan darah karena selama Ramadhan biasanya jumlah pendonor berkurang. “Hingga Sabtu 30/5 sore, stok darah tercatat sekitar 300 kantong dan insya Allah dua minggu ke depan stok darah masih cukup untuk masyarakat yang membutuhkan darah,” tuturnya.

“Biasanya 300 kantong darah digunakan dalam waktu dua pekan,” katanya, menambahkan bahwa setiap kantong WB (Whole Blood) berukuran 350 cc. PMI Kota Probolinggo tidak hanya melayani kebutuhan darah rumah sakit yang ada di dalam kota saja, melainkan juga di wilayah Kabupaten Probolinggo.

Warga Perumahan Bumi Yuangga di Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, yang disebut Kampung Donor Darah, menggelar donor darah di masjid setempat untuk membantu PMI Kota Probolinggo menjaga persediaan darah selama paska hari raya idul Fitri.

Koordinator Kampung Dora Agus Junantoro mengatakan kegiatan donor darah di kampung tersebut sudah dilaksanakan sejak 2017. Dalam setahun kampung itu lima kali menggelar acara donor darah rutin dan dua kali acara donor darah yang dilaksanakan secara kondisional.

“Jumlah warga yang bisa mendonorkan darahnya pun bervariasi dan biasanya yang daftar donor lebih dari 50 orang, namun yang lolos sekitar 40 lebih karena ada pendonor yang tertolak karena HB atau tekanan darah terlalu rendah,” tambahnya.(Wap)

Tags: