Drone Motodoro SRI UMM Bantu Semprot Desinfektan di Kota Malang

(Cegah Covid-19)
Kota Malang, Bhirawa
Upaya yang dilakukan untuk menekan laju penyebaran virus korona (Covid-19) sudah benar-benar tak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja, tapi semua elemen masyarakat wajib untuk melibatkan diri.
Upaya itu, dilakukan oleh Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan menurunkan perangkat canggih milik mereka berupa dua unit drone khusus yang berfungsi sebagai spraying dan monitoring khalayak.
Drone yang biasa digunakan untuk penyemprotan hama di area persawahan ini diperbantukan untuk penyemprotan sejumlah kawasan yang disinyalir berpotensi sebagai titik penyebaran virus mematikan tersebut.
Rektor UMM Dr. H. Fauzan, M.Pd menyampaikan, aksi ini adalah kerja bersama dari beberapa elemen dan satgas Corona yang di bentuk oleh Bupati Malang dan Danrem 083/Bdj. UMM mempunyai fasilitas Drone yang bisa menyemprotkan disinfektan yang di tengarai dapat meminimalisasi lajunya virus Corona.
Lebih lanjut Fauzan menyampaikan, apa yang di lakukan oleh UMM merupakan bentuk pengabdian dan kepedulian kepada masyarakat.
Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM Dr. Ir. David Hermawan, M.P., IPM., Rabu 25/3 kemarin mengatakan, drone Motodoro SRI senilai kisaran Rp 250 juta perunitnya ini diturunkan untuk melakukan spraying disinfektan di sejumah titik di Malang Raya.
Aksi spraying dengan melibatkan drone multifungsi ini menurutnya sudah atas koordinasi dua pentolan orang penting di Malang, yakni Komandan Korem (Danrem) 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf. Zainuddin dan Bupati Drs. H.M. Sanusi, M.M.
Titik yang dijadikan sasaran penyemprotan adalah di kawasan Kecamatan Dau yang ditemukan beberapa kasus warganya suspect Covid-19. Selanjutnya penyemprotan dilakukan di kawasan lapangan Rampal. Berlanjut Rabu-nya (24/3) untuk aksi serupa di Kota Malang.
Ide menarik pemanfaatan drone untuk menyikapi merebaknya wabah virus korona di Malang ini berawal dari sharing dengan sejumlah dosen dan civitas academika UMM. Rektor UMM Dr. H. Fauzan, M.Pd pun memberi persetujuan aksi tersebut dan lekas berkoordinasi dengan Radar Malang untuk merencanakan teknis pelaksanaannya.
Radar Malang melalui aksi sosial penggalangan dana Dompet Peduli Korona Malang Raya yang dimulai 21 Maret lalu ini berharap bisa ikut andil dalam menyelesaikan persoalan penyediaan cairan disinfektan yang kian langka di pasaran.
Bersama Forum Komunikasi Warga Tionghoa Malang Raya (FKWTMR) berinisiatif melakukan penggalangan dana untuk membiayai segala kegiatan yang terkait dengan upaya pemberantasan virus korona.
Salah satu bentuknya adalah pembelian tablet disinfektan yang sudah dilakukan Minggu (22/3) lalu. Ada 5 kaleng yang setiap kaleng berisi 100 tablet disinfektan yang digunakan untuk penyemprotan melalui drone. Satu tabletnya bisa untuk membuat 10 liter disinfektan. Jadi, total ada ketersediaan disinfektan 5.000 liter dan cukup untuk menyemprot area seluas lebih kurang 15 ribu hektare.
Untuk ketersediaan stok tablet disinfektan sudah dipesan 20 kaleng lagi yang sedianya Rabu ini sudah tiba di Malang. Cairan disinfektan dari Radar Malang dan FKWTMR inilah yang akan dimanfaatkan untuk penyemprotan menggunakan drone UMM.
David memaparkan, sinergi pentahelix yang meliputi akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media dalam memerangi penyebaran virus korona menurutnya sangat ampuh.
Seputar tentang kemampuan drone ini di antaranya mampu membawa lebih kurang 25 liter cairan disinfektan. “Butuh waktu 15 menitan untuk menyemprotkan cairan sebanyak itu,” katanya.
Meski kapasitas maksimal mampu membawa 25 liter, tapi lebih aman diisi dengan 23 liter saja dan mampu menyemprotkan area seluas lebih kurang 70 hektare. [mut]

Tags: