Eko Wisata Kampung Blekok, Destinasi Wisata Baru di Situbondo

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto bersama pelaku wisata nasional dan dunia saat melaunching peresmian pusat ekowisata Kampung Blekok dengan melepas burung baru baru ini. [sawawi]

Lestarikan Habitat Ribuan Burung, Tarik Wisatawan Domestik dan Dunia
Kab Situbondo, Bhirawa
Sejak Pemkab Situbondo mencanangkan tahun kunjungan wisata 2019, ada sejumlah destinasi wisata baru yang diresmikan Bupati Dadang Wigiarto. Satu diantaranya, wisata baru Kampung Blekok yang ada di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo. Dikawasan wisata baru ini, ribuan habibat burung blekok dikembangkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Situbondo, sebagai leading sektor pengelola pusat wisata andalan milik Kota Santri. Belakangan pusat wisata ini diberi nama ekowisata Kampung Blekok.
Untuk sampai ke pusat ekowisata Kampung Blekok, setiap pengunjung tidak bisa melewati dengan sarana transportasi roda empat. Ini karena, sejak dari pinggir jalan dibangun sarana jalan yang hanya bisa dilewati kendaraan roda dua dan pejalan kaki. Selain itu, untuk masuk ke kawasan ekowisata Kampung Blekok banyak berdiri rumah rumah adat desa yang masih terbuat dari kayu.
Di kanan kirinya pengunjung bisa melewati jalan paving selebar dua meter. Meski demikian pengunjung tak perlu bingung karena sudah dipasang pintu selamat datang di gapura masuk ekowisata Kampung Blekok yang ada di pinggir jalan nasional jurusan Surabaya-Denpasar Bali.
Ali Mustafa, pengunjung asal Banyuwangi menuturkan, kawasan ekowisata Kampung Blekok selain memiliki pemandangan indah juga dipenuhi ribuan burung. Disana juga dipenuhi tumbuhan ribuan pohon mangrove disepanjang bibir laut. Karena menyimpan pemandangan yang menawan, DLH Kabupaten Situbondo mulai membangun sarana pendukung di Kampung Blekok. “Mulai fasilitas aneka makanan, sarana jalan kayu hingga sarana penunjang lainnya sudah lengkap,” tutur Ali Mustafa.
Jauh sebelum diresmikan Bupati Dadang, wisata Kampung Blekok belum sempat dikarcis oleh pengelola, baik dari DLH maupun kelompok sadar wisata (pokdarwis) Desa setempat. Kini setelah resmi, setiap pengunjung mulai ditarik retribusi sebesar Rp 5 ribu. Uang sebesar ini, sangat kecil jika dibandingkan pengunjung yang dapat menikmati hamparan ekowisata kampung Blekok yang sangat luas dan hijau.
“Karcis masuk kampung Blekok sangat murah. Cukup dengan uang Rp5.000 tiap orang sudah bisa berwisata dengan indah dan menawan. Disana ada berbagai jenis burung, namun yang paling banyak adalah burung Blekok,” papar Ali Mustafa yang mengaku rutin kerkunjung bersama keluarga besarnya.
Disisi lain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Situbondo Akhmad Kholil menambahkan, kini setelah diresmikan, ada sejumlah pelaku wisata regional dan nasional yang siap bermitra untuk ikut menyebarluaskan wisata Kampung Blekok. Bahkan, ucap mantan Kabid di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Situbondo itu, pihaknya juga merangkul pelaku wisata dari mancanegara.
“Puluhan pemilik agen tour dan travel juga sudah saya undang dalam launching beberapa hari yang lalu. Saya yakin ekowisata Kampung Blekok akan cepat dikenal para wisatawan domestik maupun dunia,” terang Akhmad Khalili.
Agar para pengunjung betah dan kerasan selama berkunjung ke Kampung Bleko, aku Akhmad Khalil, lembaganya sudah mulai merealisasikan peningkatan sarana vital seperti pusat penangkaran burung blekok dan sarana selfie di dekat bibir pantai setempat. Termasuk juga peningkatan tanaman aneka pohon, kupasnya, juga sudah mulai direalisasaikan DLH Kabupaten Situbondo. “Kami sudah membangun jalan dari kayu sepanjang puluhan kilometer menuju bibir pantai,” ujar Akhmad Kholil, Kepala DLH Kabupaten Situbondo, belum lama ini.
Sebelumnya Pemkab Situbondo melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melaunching wisata unggulan eko wisata Kampung Blekok, di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo. Peresmian salah satu pusat wisata unggulan milik Kota Santri Situbondo ini, dipimpin Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dengan didampingi jajaran Forkopimda Situbondo. Diantaranya, Kapolres AKBP Awan Hariono, Dandim Letkol Akhmad Juni Toa, Ketua DPRD Akhmad Bashori, Wabup Yoyok Mulyadi dan Sekda Syaifullah.
Tak hanya itu, seluruh pimpinan OPD dan Kabag serta mitra kerja Pemkab Situbondo ikut hadir termasuk sejumlah fotograper dari 45 Kabupaten/Kota se Indonesia yang mengikuti lomba foto di pusat wisata kawasan ekowisata Kampung Blekok. Para fotografer tersebut mengikuti lomba foto dengan mengambil tema di pusat kampung Blekok. Apresiasi para fotografer dalam mengikuti lomba yang digagas DLH Kabupaten Situbondo sangat luar biasa. “Tak hanya itu, sejumlah touris dari manca negara juga turut hadir pada acara launching yang digelar pada sore hari itu,” imbuh Kepala Desa Klatakan, Yoyok.
Terpisah, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, mengatakan destinasi wisata Kampug Blekok diyakini kedepan bakal dikunjungi wisatawan yang sangat pesat baik dari domestik dan mancanegara. Ini karena, ujar Bupati Dadang, lokasi wisata ini merupakan tempat bersarangnya burung blekok. “Dilokasi ini ribuan blekok mendapatkan tempat yang aman dan mudah mencari makan sehingga kawasan Kampung Blekok ini perlu terus dilestarikan dan dikembangkan,” tambah Bupati dua periode itu.
Masih kata Bupati Dadang, untuk burung blekok yang diketahui sakit oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan diberi perawatan secara khusus dan selanjutkan dilepaskan liarkan kembali ke habitatnya agar bisa berkembang biak dengan baik.
Untuk itu, terang Bupati Dadang, dirinya meminta kepada semua elemen masyarakat untuk mengawasi serta memelihara destinasi wisata milik kebanggaan masyarakat Kabupaten Situbondo ini. “Saya mewakili Pemkab Situbondo berharap dengan adanya wisata Kampung Blekok ini bisa menjadi tempat wisata andalan bagi warga lokal dan juga dunia (mancanegara) sehingga dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Situbondo,” pungkasnya. [sawawi]

Tags: