Ekspo Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Virtual di Kota Kediri Catat Rekor MURI

Kota Kediri, Bhirawa
Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus mampu beradaptasi serta bertransformasi ke penjualan daring untuk memperluas pasar di era serba digital saat ini, terlebih di tengah wabah covid-19.

Untuk mendorong hal tersebut, Pemerintah Kota Kediri bekerjasama dengan KPwBI Kediri dan Kadin beberapa waktu lalu menyelenggarakan acara ekspo UMKM secara virtual yang diikuti sebayak 450 pelaku UMKM dan berhasil memecahkan rekor MURI sebagai ekspo UMKM secara daring dengan produk terbanyak.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh senior manager MURI kepada Walikota Kediri dan Kepala KPwBI wilayah Kediri, Senin (3/8) di Ruang Joyoboyo. Dengan diraihnya rekor MURI tersebut, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang telah terjalin sehingga bisa melakukan terobosan bagi kemajuan perekonomian di Kota Kediri.

“ini bisa dijadikan rekor baru di Kota Kediri atau penanda bahwa kita pernah memiliki karya yang baik untuk mewujudkan perekonomian supaya lebih baik lagi. Mudah-mudahan dengan adanya pencatatan ini , bisa memicu pada tahun-tahun berikutnya untuk melakukan lebih baik lagi, terobosan-terobosannya, program-programnya yang akan menggerakkan perekonomian kita.” ujar Wali Kota.

Dia nengapresiasi dengan raihan tersrbut, mengingat di masa pandemi ini tidak hanya dari sektor industri, sektor pemerintahan pun kmerasa terpukul sekali. Banyak uang yang kita keluarkan yang tadinya direncanakan untuk memajukan perekonomian, untuk memajukan banyak hal, namun karena ada pandemi ini fokus kita hanya di kesehatan dan ekonomi saja saat ini.

“Oleh karena itu, sektor ekonomi ini harus dibangun baik-baik. Nah pembangunan sektor ekonomi ini tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah kota saja, oleh karena itu saya sudah jauh-jauh hari mengundang Pak Sofwan kesini untuk berdiskusi tentang perekonomian di Kota Kediri, karena kami sadar Kota Kediri ini akan berdampak sehingga kami berani membuat gebrakan-gebrakan baru. Salah satu contohnya adalah ekspo virtual yang dilakukan oleh BI, Kadin dan Pemerintah Kota Kediri,” jelasnya.

Walikota Kediri juga mengajak semua pihak untuk ikut terlibat dan berharap adanya ekspo virtual UMKM dapat membangkitkan daya saing para pelaku UMKM di Kota Kediri serta memperluas pemasaran produk-produknya sehingga mampu meningkatkan perekonomian nasional, khususnya di Kota Kediri.

“Efektifitas UMKM virtual sangat luar biasa karena kita hanya sebagai jembatannya saja, kita hanya pendorong UMKM supaya UMKM ke depan semuanya siap untuk digitalisasi. Nah kalau sudah siap untuk digitalisasi, mereka harus mengolah produknya sendiri di marketplace tersebut. ” urainya.

Sementara itu, Kepala KPwBI Kediri Sofwan Kurnia mengatakan, acara ini adalah rangkaian kegiatan dalam pemulihan ekonomi nasional. Karena Bank Indonesia di daerah memiliki fungsi mengembangkan kapasitas ekonomi daerah di Kota Kediri. Bagaimana caranya mendorong ekonomi daerah bisa meningkat, termasuk UMKMnya.

“Sebelum ada virtual ekspo UMKM ini kita sudah melakukan on boarding UMKM. Jadi kita melakukan pelatihan kepada UMKM agar mereka bisa melakukan pemasaran produknya dengan cara online . Dari proses seleksi ini, kita lakukan dengan kegiatan ekspo UMKM ini. _InshaAllah_ _platform_ nya sendiri usianya satu tahun jadi nanti bisa kita tambahkan lagi produk UMKM susulan. Nantinya UMKM susulan bisa ke Kadin, Pemerintah Kota Kediri atau ke BI. ” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sri Widayati Senior manager MURI Ketika memberikan penghargaan mengapresiasi Pemerintah Kota Kediri karena di tengah-tengah pandemi saat ini, Pemerintah Kota Kediri tidak surut untuk terus semangat berkarya. Widayati melanjutkan, bukan pertama kalinya Pemerintah Kota Kediri menerima rekor MURI. Sebelumnya Pemerintah Kota Kediri sudah mencatatkan prestasinya antara lain peragaan busana kebaya oleh peserta terbanyak pada April tahun 2016, buka puasa peserta terbanyak pada September 2007. Ada juga pagelaran musik seruling dengan peserta terbanyak pada Mei 2007 juga ada minum obat cacing terbanyak, kemudian ada temu ASI terbanyak dan juga pagelaran tumpeng terbanyak di sepanjang jalan dhoho.

“Sebelum pandemi, di Kota Kediri banyak prestasi yang berhubungan dengan mengumpulkan banyak orang dan untuk saat ini luar biasa walaupun kita tidak diperkenankan mengumpulkan masa, masih ada ide kreatif yaitu dengan cara virtual yaitu ekspo UMKM secara daring dengan proruk terbanyak. Dari laporan panitia yang kami terima, ada 150 produk secara _offline_ dan ada 300 produk secara _online_ di pasarkan secara daring. Semoga dengan diselenggarakan Expo UMKM secara daring ini dapat mendorong program digitalisasi UMKM serta membantu program pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi saat ini. ujarnya. [Van]

Tags: