Elektabilitas Priyo Lampaui ARB

Priyo Budi Santoso

Priyo Budi Santoso

Jakarta, Bhirawa
Hasil survei Pusat Kajian Pancasila, Hukum, dan Demokrasi Universitas Negeri Semarang (Puskaphdem Unnes) menyimpulkan di antara tokoh-tokoh Partai Golkar, elektabilitas Priyo Budi Santoso melampaui Jusuf Kalla dan Abrurizal Bakrie.
“Tingginya elektabilitas Priyo Budi Santoso karena akrobat dan manuver politik yang dilakukannya akhir-akhir ini,” kata Direktur Eksekutif Puskaphdem Unnes Arif Hidayat pada diskusi “Antara Persepsi Publik dan Persepsi Elite: Jokowi Effect vs Zalianti Effect” di Jakarta, Senin (31/3) kemarin.
Hasil survei tersebut menyimpulkan tingkat elektabilitas Priyo Budi Santoso adalah 18,44 persen, Jusuf Kalla (17,33 persen), dan Abrurizal Bakrie (16,42 persen).
Tingkat elektabilitas tokoh Partai Golkar lainnya adalah Akbar Tandjung (11,74 persen), Agung Laksono (3,94 persen) dan Ade Komaruddin (1,1 persen).
Menurut Arif Hidayat, dua manuver yang dilakukan Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso adalah menerima kunjungan Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini pada 21 Februari serta menerima kunjungan peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Dino Patti Djalal pada 3 Maret di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta.
“Dua pertemuan itu mendapat porsi besar karena menjadi pemberitaan utama di media massa nasional maupun daerah,” katanya. Sebaliknya, kata dia, elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang telah ditetapkan sebagai calon presiden dari partai tersebut, menurun karena beberapa faktor antara lain, belum maksimalnya kunjungan Aburizal kepada masyarakat ke berbagai daerah, persoalan lumpur Lapindo, dan foto bersama artis Marsella Zalianty.
Menurut dia, beredarnya foto Aburizal dan Marsella Zalianty memberikan dampak negatif terhadap peluang Abrurizal sebagai calon presiden dari Partai Golkar.
“Persoalan lumpur Lapindo dan foto bersama artis Marsella Zalianty, membantun persepsi negatif di masyarakat,” katanya.
Arif Hidayat menambahkan penurunan elektabilitas Abrurizal Bakrie berdampak pada naiknya elektabitas Priyo Budi Santoso dan Akbar Tandjung. Dengan kondisi tersebut, Arif mengusulkan agar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Golkar yang akan diselenggarakan setelah pemilu legislatif mendatang, mengevaluasi kembali pencapresan Aburizal untuk meberikan hasil terbaik bagi Partai Golkar.
Pada kesempatan tersebut, Arif Hifayat juga menjelaskan soal metodologi dan waktu survei. Menurut dia, survei dilakukan dengan pola panel kepada 1090 responden di 34 provinsi pada 19 Februari hingga 28 Maret 2014. Tingkat kepercayaan hasil survei, kata dia, sebesar 95 persen dengan margin error plus minus 2,98 persen.  [ant]

Rate this article!
Tags: