Filantropi Sosial Dalam Dunia Forum Anak

Oleh :
Moh. Rifli Mubarak
Mahasiswa Universitas Hasanuddin
Bukanlah orang dewasa yang dapat benar-benar memahami kebutuhan dan isi hati seorang anak, tetapi antar anak itu sendiri yang saling mengerti kondisi satu sama lain untuk bisa menjadi support system terbaik dalam kehidupan anak. Anak merupakan generasi penerus bangsa yang terus mengalami regenerasi sepanjang waktu. Tongkat esatafet bangsa di masa depan, pastinya akan diambil alih oleh anak-anak saat ini yang akan tumbuh berkembang menjadi seorang yang dewasa nantinya dalam memimpin negeri ini.
Setiap anak memiliki keberagaman dan ciri khas masing-masing. Perbedaan tersebut mengajarkan arti dari nilai-nilai toleransi dan pentingnya menghargai perbedaan dalam persatuan. Semua anak di Indonesia memiliki hak yang sama, lebih tepatnya empat hak dasar anak yaitu: hak hidup, tumbuh kembang, perlindungan, dan partisipasi. Semua anak berhak memiliki empat hak dasar itu tanpa adanya diskriminasi. Begitupun dengan anak-anak berkebutuhan khusus yang terkadang mengalami perlakuan yang berbeda dalam ruang sosial kita.
Menurut Suron dan Rizzo (1979), Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang memiliki perbedaan dalam keadaan dimensi penting dari fungsi kemanusiaannya. Mereka adalah secara fisik, psikologis, kognitif, atau sosial terhambat dalam mencapai tujuan/kebutuhan dan potensinya secara maksimal, sehingga memerlukan penanganan yang terlatih dari tenaga professional. Dibalik itu semua, tidak sedikit pula Anak Berkebutuhan Khusus yang menunjukkan bahwa ‘keterbatasan’ yang mereka miliki bukanlah sebuah ketidakmampuan mereka sepenuhnya untuk bisa berkarya dan berprestasi.
Banyak dari Anak Berkebutuhan Khusus yang menorehkan sejumlah prestasi dan tidak kalah saing dengan anak-anak normal lainnya. Contohnya saja yaitu Stephanie Handojo yang berhasil menjadi Juara 1 renang gaya dada 50 meter Pekan Olahraga Nasional Special Olympic Indonesia pada tahun 2010, lalu gaya dada 50 meter Special Olympics World Summer Games 2011 Athena. Ini menunjukkan bahwa setiap anak bisa dan berhak untuk mengembangkan diri mereka walaupun memiliki keterbatasan masing-masing khususnya pada Anak Berkebutuhan Khusus.
Ironi, masih banyak persepsi atau stereotip yang mendarah daging di masyarakat bahwa Anak Berkebutuhan Khusus atau lebih spesifik terhadap anak-anak penderita Autisme, mengalami perlakuan yang tidak etis dan bersifat diskriminatif. Lalu, siapa yang harus kita salahkan dalam hal ini? Pastinya, tidak ada. Namun, peranan seorang anak dalam hal ini menjadi sesuatu yang sangat fundamental untuk bisa mengikis stereotip tersebut dan membuat lingkungan ramah anak yang kaya akan nilai-nilai toleransi dan menghargai perbedaan dalam kesatuan Indonesia Raya.
Tahukah kita bahwa saat ini terdapat organisasi anak yaang resmi diafiliasi oleh kementerian? Wadah partisipasi anak ini semakin aktif dan terus berkontribusi dalam pemenuhan hak anak di Indonesia. Lebih tepatnya dengan sebutan Forum Anak. Forum Anak merupakan wadah partisipasi anak yang diafiliasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dan telah tersebar di setiap provinsi di Indonesia. Belajar dari organisasi resmi ini, Forum Anak telah bergerak semaksimal mungkin dalam meminimalisir kasus-kasus anak di Indonesia seperti bullying, penyalahgunaan narkoba, free sex, dan masih banyak lagi. Forum Anak berperan sebagai 2P (Pelopor dan Pelapor) yaitu: Pelapor akan kasus atau isu yang terjadi pada lingkungan sekitar anak, dan Pelopor yaitu sebagai influencer yang menyebarkan virus positif dan keceriaan sesama anak.
Forum Anak sendiri memiliki kegiatan nasional yang mempertemukan Forum Anak di setiap provinsi melalui puncak kegiatan tersebut yang dinamakan Forum Anak Nasional. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, untuk bisa mendengar langsung keluhan dan suara anak sebagai kontribusi nyata untuk bangsa.
Menyangkut dengan Anak Berkebutuhan Khusus, Forum Anak menjadi sebuah hal yang tidak terlepaskan. Mengapa tidak? Forum Anak merupakan organisasi yang anggotanya adalah anak-anak (dibawah 18 tahun) dengan latar belakang yang berbeda-beda. Bahkan, anak dengan keterbelakangan mental atau ABK pun bisa ikut aktif sebagai pengurus organisasi ini. Kegiatan dan aksi-aksi seperti inilah yang perlu kita publish bahwa “Generasi Zaman Now” bukan hanya sekadar “Generasi Micin” yang terkenal dengan gaya individualis seorang anak diikuti dengan tren dan gaya hidup yang mewah. Tetapi, masih banyak bahkan ribuan anak diluar sana yang memiliki concern untuk turun langsung dalam menjawab persoalan bangsa.
Ini menunjukkan bahwa masih banyak organisasi dan partisipasi positif “Anak Zaman Now” untuk terlibat aktif dalam pembangunan negara dan menjadi solusi dalam segala masalah bangsa. Hal tersebut merupakan sesuatu yang perlu diacungi jempol oleh kita semua sebagai upaya suportif kita dalam mendukung keberlanjutan aksi kontributif anak-anak Indonesia saat ini.
Bahkan, Forum Anak dapat menjadi upaya refleksi terhadap eksistensi filantropi sosial saat ini. Seperti inisiatif anak-anak Forum Anak Sulawesi Tengah yang melakukan penggalangan dana dan Trauma Healing untuk anak-anak korban gempa Sulawesi Tengah, peduli anak ABK melalui kegiatan talkshow hingga bermain bersama, dan masih banyak lagi. Organisasi ini sangat banyak mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan sejak dini untuk bisa memberikan mindset kepada anak agar menjadi individu yang bermanfaat bagi orang lain. Sebuah perjalanan Forum Anak tersebut, menjadi bukti bahwa progress Forum Anak sangatlah kontributif dalam pemenuhan hak anak. Forum Anak mengajarkan banyak sekali nilai-nilai kemanusiaan terhadap seorang anak ditengah arus modernisasi saat ini. Mari kita selalu mendukung gebrakan positif anak Indonesia saat ini demi kemajuan bangsa yang cerdas dan bermoral.

———- *** ———–

Tags: