FKUB Malang Raya Dorong Lahirnya Desa Sadar Kerukunan Beragama

Giat silaturahmi dan sarasehan FKUB se-Malang Raya di Graha Pancasila Balakota Batu yang dibuka Wali kota Batu, Dra Hj Dewanti rumpoko MSI, Kamis (10/9).

Pemkot Batu, Bhirawa
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Malang Raya terus mendorong lahir dan berkembangnya desa (kelurahan) sadar kerukunan umat beragama (DSKUB) di tiga dearah, Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang.

DSKUB akan menjadi perisai agar keberagaman agama ini tidak mudah dipecah belah ataupun terhasut adanya isu sara. Hal ini menjadi komitmen bersama yang lahir dari giat FKUB se-Malang Raya yang digelar di Graha Pancasila Balakota Batu, Kamis (10/9).

Diketahui, giat silaturahmi dan sarasehan FKUB se-Malang Raya kemarin dibuka langsung oleh Wali kota Batu, Dra Hj Dewanti rumpoko MSi. Selain dihadiri FKUB tiga daerah, giat ini juga melibatkan Kesbangpol dan Kemenag dari masing-masing daerah.

“Dan Pemkot Batu memberikan dukungan penuh terhadap upaya FKUB Malang Raya untuk mewujudkan FKUB tangguh dalam menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama,”ujar Dewanti saat membuka acara.

Ia menjelaskan bahwa untuk memperkuat umat beragama dalam menangkal adanya isu-isu sara maka keberadaan DSKUB patut terus didorong dan dikembangkan di Malang Raya.

Dan di Kota Batu, DSKUB sudah dimulai oleh Desa Mojorejo. Bahkan atas kesuksesan pembinaan kerukunan umat beragama (KUB), Desa Mojorejo sempat mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa beberapa waktu lalu.

Desa Mojorejo terpilih menjadi percontohan KUB karena di desa ini tidak hanya ada satu agama yang menjadi mayoritas. Bahkan, meskipun berstatus desa, di Mojorejo terdapat sekolah tinggi (ST) dari beberapa agama.

Di antaranya, UIN Maulana Malik Ibrahim (Kampus III), Sekolah Tinggi Agama Budha, dan Sekolah Tinggi Alkitab Batu.

“Meskipun luas Kota Batu sangat kecil, yaitu hanya 10 persen dari luas Kabupaten Malang, tetapi perkembangan agama di kota Batu tidak kalah secara kualitas dengan adanya sekolah tinggi lintas agama,” tambah Dewanti.

Ditambahkan Wakil Wali kota Batu, Ir H Punjul Santoso bahwa tidak sulit untuk menumbuhkan KUB di Malang Raya. Karena pada dasarnya tiga daerah ini awalnya merupakan satu daerah, yakni Kabupaten Malang. Hinga akhirnya terpecah menjadi tiga, Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang.

“Jadi pada dasarnya warga Malang Raya memiliki karakter yang sama sehingga tidak sulit untuk menyatukan persepsi kerukunan dalam beragama,” ujar Punjul.

Sementara, Ketua FKUB Batu, M.Rubai mengatakan bahwa pihaknya akan terus melaksanakan program yang bertujuan melahirkan DSKUB seperti Desa Mojorejo. Untuk itu pihaknya telah membuat serangkaian giat yang bertujuan peningkatan pemeliharaan dan pemberdayaan KUB.

“Kita telah menggelar beberapa dialog keagamaan dengan masyarakat. Di antaranya, Dialog lintas agama dengan tenaga pendidik, dialog pemuda lintas agama, dan juga dialog dengan Sekolah Tinggi lintas agama yang ada di Kota Batu,” ujar Rubai. [nas]

Tags: