Flash Back Keteguhan Mbah Wahab, Gubernur Jatim Ajak CInta Tanah Air

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri Haul ke-48 Almaghfurlah KH A.Wahab Hasbullah (Mbah Wahab) di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, Minggu malam (14/07). [Arif Yulianto/Bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menghadiri Haul ke-48 Almaghfurlah KH. A. Wahab Hasbullah (Mbah Wahab) di Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, Minggu malam (14/07).
Di momentum haul Mbah Wahab yang merupakan pahlawan nasional, inisiator, pendiri dan penggerak Nahdlatul Ulama (NU) ini, orang nomor satu di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim itu mengajak untuk flash back, mengenang kembali keteguhan Mbah Wahab.
Hal tersebut dikatakan Gubernur Khofifah saat diwawancarai wartawan di Ndalem Kasepuhan, Ponpes Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang usai acara haul.
“Keteguhan seorang Kyai Wahab Hasbullah mulai dari Tashfirul Afkar, kemudian Nahdlatut Tujjar, kemudian beliau meletakkan dasar-dasar kebangsaan. Beliau menggalang cinta tanah air bagi para pemuda dari tahun 1912,” papar Gubernur Khofifah.
Gubernur melanjutkan, Mbah Wahab juga memiliki keinginan agar ada pedagang-pedagang yang tumbuh dari kalangan pesantren. Mengaca pada perjalanan perjuangan Mbah Wahab tersebut, Gubernur mengatakan, ada pekerjaan rumah yang sangat besar yang hingga saat ini belum ditemukan formatnya untuk menggalang kekuatan di pesantren-pesanten.
“Kalau ada pesantren ada yang sukses luar biasa seperti Sidogiri (Pasuruan), tetapi bahwa sebagai sebuah gerakan, bangkitanya para pedagang, ini harus disiapkan sistem yang lebih kuat dengan SDM yang lebih siap,” beber Gubernur.
Kemudian tambah Gubernur, bagaimana secara bersama membangun kesadaran kolektif sebuah bangsa lewat syair ataupun lagu seperti lagu bernuansa kebangsaan ciptaan Mbah Wahab yakni, Subbanul Wathan yang sangat bermakna bagi upaya membangun patriotisme di kalangan warga bangsa.
Tak hanya itu, flash back perjuangan Mbah Wahab kata Gubernur yang tidak kala pentingnya adalah, bagi komunitas Islam dunia, Komite Hijaz merupakan sebuah tekad dan sebuah keberanian untuk bisa menyampaikan pesan kepada dunia bahwa, Rasulullah Muhammad SAW merupakan rosulnya umat Islam sedunia.
“Pada saat itu ketika Wahabi akan meratakan makamnya Rasullullah SAW, Mbah Wahab memimpin Komite Hijaz. Ini kalau tidak kita sendiri yang mengingatkan, banyak orang yang tidak tahu, karena yang tahu sejarah mungkin sebagian sudah wafat. Jadi kita yang harus menyampaikan, bagaimana napak tilas seorang Kyai Wahab Hasbullah, dalam sejarah kebangsaan, islam, dan ke-NU an,” pungkasnya.
Sambut Baik Pertemuan Jokowi-Prabowo
Pertemuan antara dua tokoh nasional yang juga merupakan dua kontestan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Joko Widodo dan Prabowo Subianto pada Sabtu (13/07) kemarin di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, mendapatkan sambutan positif dari Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa.
Seperti diketahui, pertemuan antara Presiden terpilih, Joko Widodo dengan Prabowo Subianto itu merupakan pertemuan pertama yang dilakukan kedua tokoh pasca keduanya bertarung dalam Pilpres 2019.
Gubernur mengatakan, pertemuan kedua tokoh itu memiliki banyak makna. Dia menyebutkan, jika dua orang pemimpin tingkat tinggi (elit) bersama dan bersatu, akan berdampak positif terhadap basis mereka di tingkat grass root.
“Kalau sudah pemimpin tingkat tingginya itu bersatu, bersama, bercengkerama, yang di bawah rasanya akan menjadikan itu referensi kehidupan mereka,” ujar Khofifah saat diwawancarai di Ponpes Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, Minggu malam (14/07).
Kondisi seperti itu Gubernur Khofifah yakin juga akan tercipta di Jawa Timur, pasca kedua tokoh telah bertemu.”(Jawa Timur) pastilah,” singkatnya. (rif)

Tags: