Formulir Dilego Rp 175 – 200 Ribu, Harus Antri Sejak Pagi

10-daftar-sekolahKabupaten Sidoarjo, Bhirawa
Musim pendaftaran sekolah untuk tahun ajaran 2014 dimulai. Orangtua saat ini ikut sibuk berburu sekolah untuk anak-anaknya. Di Sidoarjo, banyak orangtua kesal mengantre, belum lagi harga formulir pendaftaran yang dinilai mahal.
Senin (9/6) pagi kemarin sudah mendapatkan keluhan dari seorang wali murid yang ingin mendaftarkan anaknya ke SMPN di Sidoarjo. Saat mengambil formulir harus antri sejak pagi,  berjibaku dengan ribuan orangtua murid yang lain.
Belum lagi harga formulir pendaftaran yang mahal, Rp 175.000,00 untuk tingkat SMPN dan Rp 200.000 untuk tingkat SMAN.
Wali murid itu menjelaskan saat mengambil formulir untuk anaknya, dia sudah mendapatkan nomor 2.000 an. Padahal, formulir tersebut harus dibayar dengan uang sebesar Rp 175.000. Kalau pendaftarnya mencapai 2.000 saja, berarti uang yang terkumpul untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Satuan Pendidikan Penyelenggara Sistem Kredit Semester (SPP-SKS) sudah mencapai Rp 350 juta. “Ini untuk satu sekolahan, belum sekolah-sekolah lainnya. Betapa mahalnya biaya sekolah di Sidoarjo,” kata wali murid yang namanya enggan dikorankan ini.
Wali murid yang lain mengatakan, di Sidoarjo ada empat sekolah setingkat SMP yang melakukan program PPDB SPP-SKS, yakni SMPN 1, 3, 5 Sidoarjo dan SMPN Sedati. Kalau dibuat rata-rata satu sekolah mampu menghimpun biaya pendaftaran sekitar Rp 350 juta, berarti 4 sekolah bisa terkumpul Rp 1,4 miliar. “Uang tersebut untuk apa, dan dikemanakan. Siapa  yang melakukan audit,” keluh wali murid  asal Tanggulangin ini.
Dia mengatakan, saat musim tahun ajaran baru orangtua kerap menjadi sapi perahan sekolah-sekolah. Mereka diminta untuk membayar macam-macam. “Sekolah negeri di Sidoarjo tak ubahnya seperti sekolah swasta, mahal dan tak ada pilihan bagi orangtua,”keluhnya.
Pada hari pertama pendaftaran, Kamis (5/6) kemarin sebanyak 1.600 formulir ludes di SMAN 1 Sidoarjo. Meski diwajibkan membayar Rp 200 ribu untuk pendaftaran, hal tersebut tidak mempengaruhi para siswa untuk masuk di sekolah SPP-SKS tersebut.
Pantauan di lokasi kemarin, mulai pagi hari sekitar pukul 07.00 suasana di halaman SMAN 1 Sidoarjo sudah ramai. Para siswa pendaftar yang mayoritas diantar orangtuanya sudah antre untuk mendaftar di sekolah bekas Rintisan Sekolah Berstandar International (RSBI).
Salah satu siswi pendaftar Siska mengaku datang sejak pagi untuk mengikuti seleksi  di SMAN 1 Sidoarjo. Meski diwajibkan membayar Rp 200 ribu, dirinya nekat mendaftar di SMAN 1 Sidoarjo. “Nekat saja daftar bareng teman-teman,” ujar salah satu siswi SMP swasta di kawasan Sidoarjo ini.
Tidak hanya SMAN 1, lima SMAN lain di Sidoarjo juga dibanjiri oleh pendaftar.  Baik itu di SMAN 2, 3, SMAN 1 Taman, SMAN 1 Krian dan SMAN 1 Krembung. “Kalau pendaftaran ini dibuat rata-rata per sekolah 1.600 calon murid, akan terkumpul Rp 320 juta per sekolah,” terang salah satu wali murid yang enggan disebut namanya.
Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo Mustain Baladan mengatakan membeludaknya pendaftaran di sekolah SPP-SKS memang sudah diperkirakan. Meski demikian, dirinya berharap para pendaftar benar-benar memperhatikan syarat mendaftar. Karena syarat PPDB SPP-SKS harus ada nilai rapor minimal rata-rata 7,5.
Ia mengungkapkan, para pendaftar juga diwajibkan membayar Rp 200 ribu jika ingin mendaftar di sekolah SPP-SKS. Syarat tersebut sudah menjadi ketentuan dalam PPDB SPP-SKS. “Harus bayar itu memang sudah menjadi kesepakatan. Sehingga kami harap para pendaftar benar-benar mempertimbangkan terlebih dahulu syarat-syaratnya,” katanya.
Meski diwajibkan membayar uang pendaftaran, lanjut Mustain, bagi siswa kurang mampu bisa gratis. Hal tersebut harus dilengkapi dengan surat keterangan tidak mampu dari wilayah setempat. “Jika siswa bersangkutan bisa lolos, biaya pendidikan juga bisa gratis atau tergantung kemampuan siswa tersebut,” jelas Mustain. [ach]

Tags: