Gawat, Anggaran BOS Jatim Tak Cukup Beli Buku K13

202238_620Dindik Jatim, Bhirawa
Meski pemerintah telah menegaskan pembelian buku kurikulum baru(K13) SMA/SMK  diambilkan dari jatah dana BOS di tiap sekolah, namun dalam perhitungannya dana ini tidak cukup untuk pembelian buku.  Sosialisasi Kemedikbud  tidak pernah menyentuh persoalan ini.
Sebagai perhitungan, dana BOS siswa SMA/SMK adalah Rp1 juta per tahun per siswa. Berdasarkan ketentuan Kemendikbud anggaran pembelian buku K13 adalah 10 persen atau sekitar Rp100 ribu per tahun.
Sementara kebutuhan untuk membeli buku pada semester 1 saja di Kota Surabaya mencapai Rp72.529 untuk siswa kelas X dan sebesar Rp60.654 untuk siswa kelas XI. Dengan catatan  masing-masing tingkat kelas, baik X maupun XI terdapat 8 jenis judul buku .
Kasi Kurikulum Dindik Jatim Eka Ananda mengakui, belum menghitung terlalu jauh ketetapan penggunaan 10 persen dana BOS untuk pembelian buku K13.  Namun ia menegaskan sejauh ini untuk pembelian buku K13 jenjang SMA/SMK memang masih mengandalkan sebagian dari dana BOS yang diterima sekolah.
Tentang kemungkinan tidak cukupnya dana BOS untuk pembelian buku K13, Eka menyatakan dalam sosialisasi dari Kemendikbud, rencana untuk pembiayaan buku K13 juga tidak pernah disinggung.
“Memang dalam sosialisasi Kemnedikbud tidak pernah disinggung mengenai rencana pembiayaan pembelian buku K13,” ujarnya, Rabu(4/6).
Ia juga mengakui jika hanya menggunakan 10 persen dari BOS, nilainya tentu kurang ideal dibandingkan besarnya kebutuhan yang diperlukan sekolah untuk membeli buku K13.
“Jadi 10 persen itu bukan jumlah yang banyak. Sebab, BOS sendiri kan semestinya digunakan untuk membiayai kebutuhan penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Tapi semua ini masih belum final. Kita juga masih menunggu informasi dari pusat,” kata dia.
Kesulitan sekolah juga akan semakin lengkap soal pembelian buku K13 ini. Pemerintah pusat hanya menunjuk satu perusahaan penerbit untuk satu daerah yang berhak mencetak dan memperjual belikan buku K13.
Seperti contoh untuk kota Surabaya penerbit yang ditunjuk adalah PT.Jepe Press Media Utama dan kabupaten Sidoarjo hanya PT Antar Surya Jaya Surabaya. Hingga dengan demikian sekolah tidak bisa memilih buku yang akan digunakan.
Mengenai hal ini Eka hanya bisa berpesan kepada tiap-tiap sekolah agar membeli buku sesuai dengan ketentuan Kemendikbud. Sebab, tak jarang penerbit yang tidak ditunjuk untuk mencetak buku K13 juga ikut menawarkan buku ke sekolah.
“Kalau sampai beli diluar penerbit yang ditentukan, dikhawatirkan akan berbeda. Jadi lebih baik memesan sesuai percetakan yang ditentukan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala SMA Khadijah, Masud, mengaku tidak ada masalah dengan potensi kekuranagan dana pembelian buku K13. Meski pemerintah tidak menggulirkan dana dekonsentrasi sebagaimana jenjang SD dan SMP sederajat, pihaknya mengaku akan mengoptimalkan 10 persen dana yang dipotong dari dana BOS tersebut.
“Kita sudah pesan buku-bukunya. Untuk semester ini masih cukup,” tutur dia saat dihubungi, Rabu (4/6).
Selain buku K13 untuk pegangan siswa, sekolah juga akan terbebani buku pegangan guru. Menurut Masud, pengadaan untuk buku pegangan guru akan dibiayai dengan bantuan sosial (Bansos) pendampingan K13. Sayang, hingga saat ini belum disosialisasikan berapa nilainya dan kapan pencairannya. “Katanya ada bansos dari direktorat Jakarta. Tapi belum tahu spesifiknya,” tutur dia.
Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim mengatakan, apabila ada kekurangan dalam pengadaan buku K13 ini, pemerintah pusat yang akan menanggung. Sebab, semua yang berkaitan dengan penyediaan buku kurikulum baru telah ditanggung pusat. [tam]

Daftar Kebutuha Buku K13 Jenjang SMA/ SMK Khusus Surabaya
Buku Pegangan Siswa
Kelas  Jumlah Buku  Harga
X  8  Rp72.529
XI  8  Rp60.654
Buku Pegangan Guru
X  8  Rp90.516
XI  8  Rp78.894
Sumber : e-catalogue buku kurikulum

Tags: