GCC, Ikhtiar Tingkatkan Kualitas Guru dan Tendik

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi memberikan piagam dan tropy kepada pemenang GTK Creative Camp, di hotel Bumi, Minggu (28/11). [Oky abdul sholeh]

Dindik Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa secara resmi menutup kegiatan GTK Creative Camp (GCC) Batch 2, di hotel Bumi, Minggu (28/11). Kegiatan adu gagasan inovasi guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah ini diikuti 6.331 peserta dari jenjang SMA/SMK dan SLB.
Dari jumlah tersebut total ada 69 juara GCC Batch 2 dengan 11 kategori. Sedangkan untuk kategori Apresiasi Penulisan Buku Fiksi dan Non Fiksi tersaring masing-masing 10 karya terbaik yang akan dibukukan.
Gubernur Khofifah mengatakan jika GCC merupakan ikhtiar Kepala Dinas Pendidikan Jatim untuk bisa terus mengeksplore talenta dan potensi efektif para guru dan tenaga kependidikan (tendik).
“Saya menyampaikan terimakasih atas inisiasi Kepala Dinas Pendidikan Jatim (Wahid Wahyudi) atas kegiatan ini. Untuk yang juara umum, selamat Bojonegoro, terus tingkatkan secara kuantitatif maupun kualitatif,” katanya.
Ditambahkan Khofifah kualitas dan inovasi dari guru dan tendik akan terus meningkat seiring waktu. Diharapkan lebih banyak produk-produk baru yang akan dihasilkan oleh guru dan tendik maupun kepala sekolah diajang GCC tahun depan.
Bertepatan dengan hari guru, Khofifah juga mengajak agar para insan pendidikan dan stakeholder untuk merefleksikan diri dalam peningkatan kualitas pendidikan. Sebab, dari data yang diperoleh Khofifah, Jatim masih berada di peringkat ke 25 dari 34 provinsi dengan 24,32 poin untuk literasi membaca.
Dengan kata lain, literasi membaca Jatim masih rendah. Hal ini, berbanding terbalik dengan infrastruktur taman bacaan masyarakat dan perpustakaan berjalan yang mendapat poin tertinggi di Indonesia.
“Jika infrastruktur tertinggi, mengapa Jatim berada di angka 25 darin34 provinaindengan point 24,34. Ini ada anomali. Mari bersama-sama tetap menjaga ritme minat dan cinta membaca. Jika infrastruktur taman bacaan masyarakat dan perpustakaan berjalan tetap dimaksimalkan sambil tugas buat pak Wahid untuk mengkomunikasikan dengan data BPS,” jelas dia.
Karena itu, diakhir sambutannya, Khofifah mengajak kepada seluruh elemen pendidikn untuk terus meningkatkan dan membangun sinergitas lebih komprehensif, lebih kuat dan lebih kualitatif dalam literasi membaca.
Sementara itu, Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi menuturkan GTK Creative Camp (GCC) Batch 2 merupakan langkah dalam mewujudkan program Jatim Cerdas . Tak hanya itu. Kegiatan ini juga menjadi peringatan Hari Guru yang jatuh tepat pada 25 November 2021 lalu.
Kegiatan ini, kata Wahid juga untuk meningkatkan kreativitas, inovasi, profesionalime, kompetensi , kualitas serta jiwa berkompetisi bagi guru, kepala sekolah dan pengawas dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Jatim.
Terlebih, kata Wahid, dengan kondisi pandemi dan gencarnya era teknologi, inovasi sangat dibutuhkan dalam segala aspek. Tak terkecuali bagi pendidikan. “Selama pandemi ini kita dihadapkan pada pembelajaran jarak jauh yang harus memanfaatkan teknologi digital. Dalam hal itu, dibutuhkan inovasi diantaranya menyiapkan materi pembelajaran online yang mudah ditangkap siswa dan menarik bagi siswa. Untuk memberikan wadah inovasi ini ada didalam GCC,” ujarnya.
Melalui kegiatan GCC inovasi bisa terakomodir, sehingga saat ada kompetisi imovasi guru maupun tenaga kependidikan, Jatim telah siap dengan hal ini. “Ini satu-satunya di Indonesia. Jadi kalau ada lomba-lomba (inovasi GTK) tingkat nasional, kita sudah siap,” kata Wahid.
Terlebih dalam pelaksanaannya, kegiatan GCC 2021 ini didahului dengan pelatihan dan pembinaan. Hasil kompetisi ini kemudian, akan dievaluasi dari akademisi, profesional dan praktisi. Beberapa diantaranya dari SEAMEO, UNM, Brawijaya, Unesa, Unair, Iduka dan APB (Asosiasi Penulis Buku), Creative Director, Inkala Art Desig dan LPMP Jatim.
“Sistem lombanya dilakukan dengan workshop online selama empat hari, setelah itu ada waktu sekitar dua minggu untuk penyelesaian karya yang dilaksanakan pada 5-18 November. Dilanjutkan penjurian pada 18-20 November,” jelas dia.
Adapun kategori dalam bidang lomba ini yakni, Inovasi Pengawas Sekolah, Inovasi Kepala Sekolah, Data Science, Apresiasi Penulis Buku fiksi dan non fiksi, Inovasi Guru, CAD&CADD, Seni Kreative, Daur Ulang, Kewirausahaan, Urban Agriculture, dan Bahasa Inggris.
Diharapkan, melalui lomba ini ekpektasi dan realitas pada era pandemi guru dan kepala sekolah dapat memunculkan karya-karya inovasi terbaiknya. “Penyelenggaraan lomba di tahun pandemi ini merupakan ujian gotong royong semua pihak untuk membangun semangat pantang menyerah guru dan tenaga kependidikan untuk tetap berinovasi dari rumah dengan penuh integritas,” katanya. [ina]

Tags: