Gelar MPLS, SMKN 1 Probolinggo Optimalkan Daring

Guru-guru di SMKN 1 Kota Probolinggo memanfaatkan blog sebagai media pembelajaran. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Peserta didik baru jenjang SMA-SMK negeri maupun swasta di Jawa Timur mulai mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Senin (13/7), SMKN 1 Kota Probolinggo ditunjuk mewakili SMK Negeri Kota/Kabupaten Probolinggo dalam pembukaan MPLS yang diselenggarakan Dinas Pendidkan Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, secara virtual zoom.
MPLS Peserta Didik Baru SMA/SMK Provinsi Jawa Timur Tahun 2020/2021 dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh SMA/SMK negeri maupun swasta se-Jawa Timur melalui video conference. Pembukaan MPLS ini sekaligus menandai dimulainya tahun ajaran baru dan proses belajar mengajar jenjang SMA/SMK di tengah pendemi Covid-19.
Kepala SMKN 1 Kota Probolinggo Dwi Anggraeni, S.Pd., M.Pd., Rabu (15/7) mengaku bersyukur diberi kesempatan mengikuti pembukaan MPLS dan berdialog langsung dengan Gubernur. “Di SMKN 1 Probolinggo MPLS dilaksanakan secara daring Streaming YouTube selama 3 hari penuh. Hal ini bertujuan untuk membiasakan pembelajaran bagi siswa kelas X dan memetakan ketersediaan sarana belajar secara daring. Pengenalan lingkungan sekolah juga dilakukan secara virtual yang disajikan oleh OSIS SMEXAPRO SMART,” ujarnya.
Selama pandemi dan belum ada kebijakan diberlakukannya pembelajaran tatap muka, Eni -sapaan Dwi Anggraeni-, mengatakan, memilih dua strategi pembelajaran. Selain daring alias online, juga lakukan secara offline (tatap muka) dengan membagi rombongan belajar dan tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Kebetulan, komitmen kami di SMK Negeri 1 Kota Probolinggo, ini untuk pembelajaran daring-nya menggunakan Google Classroom sebagai LMS (Learning System Management). Pembelajaran offline dikhususkan untuk materi pelajaran produktif yang membutuhkan kegiatan praktik langsung,” ujarnya.
Sebelum tahun ajaran dimulai, guru dibekali berbagai strategi pembelajaran dan media interaktif untuk menyajikan materi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dengan mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Probolinggo. Kegiatan yang digelar selama 11 hari secara daring di SMKN 1 Probolinggo, ini diikuti 1.136 guru se-Indonesia.
“Jumlah ini di luar dugaan awal dan menghasilkan karya-karya inovatif guru untuk mempersiapkan generasi emas dimasa pandemik Covid-19,” ujar Dwi Anggraeni.
SMK Negeri 1 Kota Probolinggo terus melakukan inovasi dalam proses pembelajaran. Setelah sebelumnya berhasil menerapkan pembelajaran menggunakan cloud computing, sekolah tersebut mematangkan kesiapan tenaga pengajar dalam menghadapi era digital. Salah satunya dengan pemanfaatan blog sebagai salah satu media pembelajaran. Hal ini dilakukan agar proses belajar mengajar lebih variatif.
SMKN 1 Kota Probolinggo terus mempersiapkan diri dengan perkembangan teknologi. Tak hanya siswa, guru pun kini wajib melek IT. Dengan kemampuan IT yang sama antara guru dan murid, maka diharapkan pembelajaran di kelas lebih hidup. Minat siswa juga menjadi lebih tinggi.
“Sehingga tidak monoton, dan siswa lebih mudah menangkap pembelajaran yang disampaikan guru. Misalnya penggunaan blog,” ujar Dwi Anggraeni.
Menurutnya, pembekalan IT pada guru sebagai upaya menyiapkan tenaga pendidik di tengah arus informasi yang berkembang sangat cepat, menjadi hal yang mutlak. Keberadaan media sosial, juga menjadi sarana yang ampuh untuk memudahkan siswa-siswi menerima pelajaran.
Media sosial Youtube misalnya, banyak hal dibahas di situs berbagi video tersebut. Karena itu, sudah seharusnya guru-guru tidak kalah dengan peserta didik yang sudah fasih membuat, mengedit, dan menggunggah video. “Untuk, sementara guru-guru kami bekali kemampuan menulis di blog,” jelasnya.
Blog merupakan situs layananis yang bisa digunakan sebagai sarana pembelajaran. Karena dalam layanan publikasi tersebut, mampu menyajikan gambar, video, hingga tulisan. Jadi, guru tinggal menulis, membuat dan mengunggah video praktek pembelajaran. Sehingga murid bisa memahami langsung materi tersebut.
“Dengan IT, transfer knowledge pada siswa lebih mudah dilakukan dan diserap, dan tidak jenuh karena ada visualnya,” terangnya.
Guru-guru di SMKN 1 Kota Probolinggo memanfaatkan blog sebagai media pembelajaran. Dengan memanfaatkan perangkat IT, proses belajar mengajar bisa dilakukan meski tanpa tatap muka. Hal itu dilakukan untuk variasa pembelajaran.
Selain penyiapan tenaga pendidik yang mumpuni di bidang IT, sekolah juga menyiapkan sarana dan prasarananya sebagai pendukung pembalajaran. Salah satu yang disiapkan sekolah, adalah Light Emitting Diode (LED) berukuran besar sebagai pengganti dari LCD proyektor.
“Jadi penggunaaan IT sebagai upaya sekolah meniadakan pembelajaran pakai kertas. Jadi semuanya sudah menggunakan IT. Semuanya terintegrasi IT,” jelasnya. Berbagai upaya itu dilakukan untuk mengikuti perkembangan zaman. Jika tidak disikapi dengan cepat, maka akan tertinggal.
Dwi Anggraeni mengatakan, pembelajaran cloud computing dan IT berawal dari banyaknya kegiatan guru. “Sehingga, ketika guru ikut workshop atau pelatihan, akhirnya pelajaran siswa terkendala. Dengan IT, guru bisa memberikan materi walau dari jauh. Dan siswa bisa menerima materi itu karena penggunaan internet,” jelasnya.
Sementara itu, prestasi yang ditorehkan siswa-siswi SMKN 1 Kota Probolinggo semakin membanggakan. Mulai tinggat kota, hingga tingkat nasional. Di antaranya Juara 3 Kejuaraan Wushu Sanda dan Aliansi Kungfu Tradisional Indonesia kelompok usia (KU) 16-18 tahun. Adalah Sofyan Arif Geofani, siswa yang berhasil merebut juara di ajang tersebut. Prestasi itu sebagai jawaban kerja kerasnya dalam latihan selama ini.
Selain itu, siswa SMKN 1 Kota Probolinggo juga meraih pretasi tingkat kota. Di antaranya, Juara 3 Lomba Vlog yang diadakan dalam rangka Hari Santri Nasional (HSN) yang digelar PCNU Kota Probolinggo. Serta, Lomba Film Fiksi tingkat kota dalam rangka Hari Pendidikan Nasional, tambahnya. [wap]

Tags: