Golkar Tak Larang Kader Maju Capres

Agung Laksono

Agung Laksono

Jakarta, Bhirawa
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengatakan tidak bisa melarang bila ada keinginan salah satu kadernya untuk mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres dari partai politik lain di luar Golkar.
“Kami tidak bisa melarang bila ada kader partai yang berkeinginan untuk jadi capres,” kata Agung Laksono ketika ditemui seusai rapat kabinet di Kantor Kepresidenan di Jakarta, Selasa (1/4) kemarin. Namun, menurut dia, hanya ada satu pasang capres-cawapres yang akan diusung Partai Golkar secara resmi.
Ia juga mengingatkan meski tidak melarang, tetapi ada kemungkinan suara untuk Golkar bisa terpecah bila ada kader lain menjadi capres atau cawapres dari partai lain.
Sebagaimana diberitakan, Jusuf Kalla (JK) yang merupakan kader Golkar dinilai satu lembaga survey akan menjadi bakal calon presiden terpopuler yang diusung partai politik Islam atau berbasis pemilih Muslim.
“Selain menjadi yang paling populer dengan 87,1 persen, JK juga disukai 75 persen responden yang mengetahui dia,” kata Sekretaris Eksekutif Lembaga Survei Cirus Ian Suherlan dalam paparan Partai Islam dan Bakal Calon Presiden dari Partai Islam di Jakarta, Minggu (16/3). JK juga dinilai oleh 46,8 persen responden memiliki kemampuan untuk memimpin apabila diajukan sebagai bakal capres salah satu Parpol Islam. JK juga memiliki elektabilitas sebagai bakal cawapres koalisi Parpol Islam tertinggi dengan 23 persen. Kemunculan JK, yang memiliki latar belakang kader Partai Golkar yang notabene bukan parpol Islam, dinilai pakar politik Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra, sebagai sesuatu yang wajar, sebab sosok mantan Presiden 2004-2009 tersebut dianggap memiliki kemungkinan diterima lima parpol Islam.
“Ia memiliki ‘acceptibility’ tinggi di kelima parpol Islam, sebab ia melintasi batas-batas sektarianisme politik partai Islam,” kata Azyumardi yang juga menjadi pembicara dalam paparan tersebut.
Kelima parpol yang diidentifikasikan sebagai parpol Islam atau berbasis pemilih Muslim adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Survei prospek Partai Islam dan Capres dari Partai Islam yang digelar Cirus dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 2.200 orang yang memiliki hak pilih.  [ant]

Rate this article!
Tags: