Gotong Royong Edukasi Soal Covid-19 dan Pertajam Potensi Desa di Pantura

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata(KKN) Dari Rumah (DR) daerah pantura saat berdiskusi dengan Rektor Unisla beserta jajaranya di Kampus II Desa Kandangsemangkon. [Alimun Hakim]

Lamongan, Bhirawa
Sudah masuk sepekan, Kuliah Kerja Nyata DR (Dari Rumah) Mahasiswa Universitas Islam Lamongan mengisyaratkan makna penting di tengah situasi pandemi global Covid 19. Makna penting itu terkait pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diimplementasikan para mahasiswa saat ini.
Para mahasiswa mengangkat dan mempertajam segala potensi desa yang ada. Apalagi, saat pandemi Covid 19 sangat berdampak di segala lini mulai dari sosial, budaya, ekonomi, pendidikan dan kebudayaan. Namun, satu kekuatan besar bernama gotong royong menjadi senjata utama para mahasiswa bersama masyarakat untuk melawan dampak pandemi Covid 19.
Menurut Rektor Unisla, Bambang Eko Muljono, Selasa(4/8) di Kampus II Unisla Desa Kandangsemangkon, Kecamatan Paciran, Lamongan, setelah sepekan membuka KKN dari rumah, maka secara khusus untuk mahasiswa di daerah Pantura di empat kecamatan yakni Kecamatan Solokuro, Kecamatan Laren, Kecamatan Brondong dan Kecamatan Paciran diadakan pertemuan untuk mendiskusikan bersama.
Bambang yang didampingi Ketua Litbang Pemas, Husen SAg MPd dan Sekretaris KKN, Abid Muhtarom SE SPd MSSE menjelaskan, KKN ini merupakan KKN yang pertama dari rumah, ternyata dipandang perlu untuk mempertajam potensi di daerah masing – masing. Sehingga dipandu, kesulitannya para mahasiswa seperti apa, karena KKN seperti ini memang baru pertama kali.
“Dengan mempertajam segala potensi desa bersama masyarakat nantinya mampu memperkuat perekonomian khususnya para pelaku UMKM. Misalnya, setelah KKN ini kelanjutannya memerlukan kegiatan lagi, maka koordinasi harus terus diadakan di Kampus II ini. Tidak sekedar output KKN, tapi setelah output ini mau diapakan, mungkin berdiskusi dengan tokoh – tokoh masyarakat untuk mengembangkan hasil temuan yang diangkat pada KKN,” kata Bambang.
Bambang berharap, karya tulisnya nanti itu model milenial, yang betul – betul bukan hanya paparan tulisan saja. Bisa dengan karya visual seperti konten Youtube dan di Medsos, Sekarang sudah zamannya seperti itu. Selain mempertajam potensi desa, para peserta KKN juga turut serta mengedukasi masyarakat di Jalur Pantura untuk tangguh dalam menghadapi Covid 19 sesuai dengan keinginan Pemkab Lamongan.
Hal itu terungkap saat Nisa’atul Lina Al Abidah, Mahasiswa FKIP sedang KKN di salah satu rumah di Desa Tunggul, Kecamatan Paciran, Lamongan. Saat ditemui Nisa menerangkan, sesuai dengan bidangnya di Fakultas Ilmu Pendidikan maka membantu edukasi kepada masyarakat Pantura dalam upaya pendidikan tangguh di tengah pandemi Covid 19 ini,” terang Nisa. [aha/yit]

Tags: