Gresik Perlu Miliki BUMD Pengolahan Limbah B3

pengolah-air-limbah-B3Gresik, Bhirawa
Jika ingin berumur panjang, jangan tingal di Kota Gresik. Sebab, tingkat polusinya sudah bahaya. Itulah ungkapan yang kerap disampaikan warga. Bahkan, menurut Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup, Soeparto Wijoyo, kini kawasan Gresik sudah tak layak untuk hunian. Sebab, limbah beracun atau Bahan Berbahaya Beracun (B3) mencapai 350 ribu ton setiap tahunnya.
Penegasan ini disampaikan Soeparto saat diundang Dinas Pendidikan (Diknas) Kab Gresik dalamĀ  program Wayahe Ibu Sinahu belum lama ini. Menurutnya, jumlah B3 di Gresik sangat tinggi dibandingkan di Jatim yang hanya mencapai 1,4 juta ton per tahun.
Dosen Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini membuat usulan perlunya dibentuk pembuangan limbah B3 secara terpadu. Sehingga, proses pembuangannya dapat dikontrol. Karena, bila tak diawasi maka cukup berbahaya bagi warga.
Sejak tahun 2010, kata Soeparto, pertumbuhan industri di Gresik cukup signifikan. Ini dipicu tersedianya kawasan yang cukup luas, iklim investasi yang sehat dan kebijakan pemimpin daerah, sehingga membuat investor banyak yang mendirikan perusahaan di Gresik. Kondisi ini secara otomatis membuat jumlah limbah perusahaan di Gresik semakin banyak.
Menurut Soeparto, masalah paling urgent dihadapi Kab Gresik kini adalah pengolahan limbah. Sebab, dengan banyaknya industri, Gresik tak mempunyai perusahaan pengolah aneka jenis limbah. ”Ini yang berbahaya,” terangnya.
Limbah paling berbahaya, menurutnya, adalah limbah industri yang masuk dalam golongan limbah B3. Limbah B3 tak hanya dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup, namun juga dapat membahayakan kesehatan manusia. ”Limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tak digunakan lagi karena rusak. Kemudian sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus,” terangnya.
Pengamat kelahiran Lamongan ini menyarankan, Pemkab Gresik membangun perusahaan daerah atau BUMD pengolahan limbah B3. Selain dapat menyelamatkan lingkungan dan masyarakat, mereka dapat profit dari perusahaan penghasil limbah.
”Dengan dibangunnya BUMD pengolahan limbah B3 nanti, selain lingkungan dan masyarakat Gresik sehat, Pemkab juga akan mendapatkan PAD dari perusahaan ini. Apalagi kini hanya daerah Bogor saja yang mempunyai instalasi pengolah limbah B3,” pungkas Soeparto. [eri]

Tags: