Gunakan Sistem Sensor, Buat Alat Cuci Tangan Tiga Fungsi

Rektor UMSurabaya Dr.dr. Sukadiono (tengah) mencoba produk inovasi alat cuci tangan tiga fungsi (Winner 3in1) di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Kamis (6/8). [Oky abdul sholeh]

Winner 3in1 Inovasi TTG Mahasiswa UMSurabaya untuk KKN Domisili
Surabaya, Bhirawa
Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2020 Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya dikemas berbeda tahun ini. Yakni berbasis domisili mahasiswa dengan membuat Program Teknologi Tepat Guna (TTG). Salah satunya yakni inovasi Winner 3in1 yang dibuat mahasiswa yang KKN di Kecamatan Bulak ini.
Salah satu mahasiswa KKN yang juga pembuat alat cuci tangan Winner 3in1, Cahyaningrat Adhi Pratama menjelaskan, kelebihan alat yang dinamakan Winner 3in1 ini menggabungkan tiga langkah cuci tangan yaitu air sabun, air bilas dan pengering. Alat ini juga memiliki keistimewaan mobile able, charge able dengan power supply AC/DC
“Kami membuat tiga fungsi dalam satu alat ini bisa dinikmati masyarakat. Kami juga gunakan sensor otomatis infrared untuk meminimalisir sentuhan tangan, agar tak terjadi penularan,” jelas dia mahasiswa Teknik Sipil semester VI ini.
Lebih lanjut, Cahyaningrat menjelaskan, alat yang menghabiskan dana sekitar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta ini, nantinya akan diberikan di masjid sekitar rumahnya. Harapannya melalui inovasi ini masyarakat bisa lebih membiasakan diri untuk hidup bersih dan sehat.
Pembukaan KKN di era pandemi berbasis domisili UMSurabaya dilakukan melalui Aplikasi Zoom, yang dihadiri serta dilepas Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak.
Sementara itu, Rektor UMSurabaya, Dr dr Sukadiono menuturkan, KKN berbasis domisili ini dilakukan untuk mencegah perpindahan mahasiswa antar kabupaten, propinsi bahkan antar negara ke satu titik yang sangat beresiko tehadap persebaran Covid 19. Tercatat ada 1001 mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini, yang tersebar di berbagai wilayah yang ada di propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Papua Barat, NTB, NTT, Bali, Riau, dan beberapa propinsi lainnya. Sementara peserta KKN terjauh berasal dari Thailand.
“Dalam program KKN di Era Pandemi ini, mahasiswa diwajibkan untuk membuat program wajib serta program tambahan. Program wajib terkait pecegahan persebaran Covid-19,” kata dia usai launching produk Teknologi Tepat Guna karya mahasiswa KKN UMSurabaya, Kamis (6/8).
Sedangkan untuk program tambahan terkait dengan pembuatan Teknologi Tepat Guna (TTG) atau pendampingan UMKM yang terkena dampak Covid 19. Salah satunya yang dibuat kelompok yang KKN di Kecamatan Balas Klumprik, Surabaya yang membuat alat cuci tangan otomatis dengan menggunakan sensor.
“Alat ini nanti bisa digunakan di lingkungan RT/RW. Diharapkan dengan satu alat ini bisa menjadi manfaat bagi warga setempat,” ujar dia.
Alat cuci tangan otomatis ini, juga sebagai sarana edukasi untuk pencegahan Covid 19 di masyatakat. Yakni dengan rajin Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak (3M).
“Tidak hanya sekedar menggunakan. Mahasiswa kami juga akan membekali mereka untuk membuat sarana mencuci tangan dengan sensor ini ke masyarakat. Jadi nanti mereka bisa memproduksinya lagi,” urainya. [ina]

Tags: